Ketika konflik oposisi Suriah dengan rezim Assad masih berlangsung, ada beberapa pihak yang menuduh Ukraina terlibat dan bahkan mendukung kelompok-kelompok pemberontak Suriah, termasuk Duta Rusia untuk PBB.
Vassily Nebenzia mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada 3 Desember 2024 bahwa para pemberontak "tidak hanya tidak menyembunyikan fakta bahwa mereka didukung oleh Ukraina, tetapi mereka juga dengan terang-terangan memamerkannya."
"Instruktur militer Ukraina dari GUR [intelijen Ukraina] hadir... melatih pejuang Hayat Tahrir al-Sham (HTS) untuk operasi tempur," termasuk melawan pasukan Rusia di Suriah, ujar Nebenzia.
Ukraina dan Dukungan untuk Pemberontak Suriah
Sebuah laporan dari The Washington Post mengungkapkan bahwa Ukraina telah memasok pemberontak Suriah dengan drone dan operator berpengalaman beberapa minggu sebelum pasukan Assad dikalahkan.Menurut laporan tersebut, sekitar 20 operator drone Ukraina dan 150 unit drone dikirim ke Idlib, Suriah.
Idlib merupakan pusat kelompok HTS yang menjadi aktor utama dalam kejatuhan rezim Bashar al-Assad.
David Ignatius, kolumnis The Washington Post, menulis bahwa motivasi Ukraina adalah untuk melemahkan sekutu Rusia di Timur Tengah sebagai bagian dari strategi yang lebih luas dalam menghadapi invasi Rusia ke Ukraina.
"Ukraina telah mencari medan perang lain di mana mereka dapat melemahkan Rusia dan klien-kliennya," tulis Ignatius, kolumnis di Washington Post, menyebut narasumber.
Intervensi ini tampaknya sejalan dengan pola yang telah diambil Ukraina sebelumnya, yaitu mendukung pemberontak melawan pasukan Rusia atau sekutu mereka di berbagai wilayah.
"Ini adalah bagian dari upaya Ukraina untuk menyerang secara diam-diam operasi Rusia di Timur Tengah, Afrika, dan bahkan di dalam Rusia sendiri," tulis Ignatius.
Peran Drone Ukraina dalam Konflik Suriah
Laporan menunjukkan bahwa pasokan drone dari Ukraina hanya memainkan peran atau "sederhana" dalam kejatuhan Assad. Meski demikian, teknologi ini memungkinkan pemberontak melakukan serangan presisi pada fasilitas militer yang menjadi kunci dominasi pasukan Assad.Bahkan, kemampuan drone Ukraina telah diakui sebagai salah satu yang paling canggih di dunia sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022.
Meskipun begitu, tidak ada laporan bahwa pemberontak menyerang pangkalan Rusia di Suriah menggunakan drone Ukraina.
Kremlin sendiri dilaporkan telah mengevakuasi hampir semua aset militernya dari pangkalan udara dan angkatan laut di Suriah.
Dugaan Bantuan Intel
Seorang tokoh oposisi Suriah mengatakan bahwa Ukraina dan pemberontak di Suriah telah melakukan koordinasi.
Berbicara kepada The New York Times, Mouaz Moustafa, kepala organisasi kemanusiaan 'Syrian Emergency Task Force' yang berbasis di AS, menyatakan bahwa Ukraina dan para pemberontak ingin bekerja sama untuk melemahkan musuh bersama mereka, yaitu Rusia.
"Dua bangsa ini berjuang untuk membebaskan negara mereka dari tirani dan pendudukan asing," katanya kepada surat kabar tersebut. "Adalah wajar bagi mereka untuk berkoordinasi." melansir The New Arab
Sementara pejabat Ukraina tidak pernah berkomentar tentang keterlibatan mereka, kepala badan intelijen militer Ukraina, Kyrylo Budanov, menyatakan bahwa pasukannya akan berusaha menyerang pasukan Rusia di mana pun di dunia.
Paul McLoughlin, editor senior berita di The New Arab dan pakar Suriah, mengatakan meskipun memang benar Ukraina memiliki insentif untuk bekerja sama dengan kelompok pemberontak Suriah guna menyerang pasukan Rusia, masih sulit untuk memverifikasi apakah klaim ini benar.
Bantuan Pangan Ukraina untuk Suriah
Setelah kejatuhan Assad, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengumumkan rencana untuk memberikan bantuan kemanusiaan berupa gandum, tepung, dan minyak kepada rakyat Suriah melalui program "Grain of Ukraine.""Kami akan mendukung wilayah ini sehingga stabilitas di sana menjadi fondasi bagi perdamaian yang nyata," kata Zelenskyy, 15 Desember 2024 melansir VoA.
Bantuan ini juga mencerminkan upaya Ukraina untuk memainkan peran lebih besar dalam stabilisasi kawasan setelah runtuhnya rezim Assad.
Meski peran Ukraina dalam kejatuhan Assad kalau memang benar ada terbilang kecil, langkah ini mencerminkan strategi geopolitik yang lebih luas.
Dukungan Ukraina terhadap pemberontak Suriah menjadi simbol perlawanan mereka terhadap Rusia di berbagai front.
Kejatuhan Assad bukan hanya kemenangan bagi pemberontak Suriah, tetapi juga pukulan bagi Rusia dan Iran yang selama ini menjadi pendukung utama rezim Assad.
Baca Juga:
30 WNI Tiba di Tanah Air dalam Evakuasi Gelombang Kedua dari Suriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di