Menhan AS Lloyd Austin dalam kunjungan ke New Delhi, India pada 20 Maret 2021. (Money SHARMA / AFP)
Menhan AS Lloyd Austin dalam kunjungan ke New Delhi, India pada 20 Maret 2021. (Money SHARMA / AFP)

AS Sebut Level Kekerasan di Afghanistan Masih Tinggi

Willy Haryono • 22 Maret 2021 13:15
Kabul: Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin melakukan kunjungan mendadak ke Kabul, Afghanistan pada Minggu, 21 Maret, di tengah ketidakpastian mengenai rencana penarikan pasukan AS dari negara tersebut. Sesuai kesepakatan tahun lalu, pasukan AS diwajibkan untuk mundur dari Afghanistan mulai 1 Mei mendatang.
 
Austin, seorang jenderal purnawirawan AS, mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden menginginkan "akhir yang baik dan bertanggung jawab" dalam konflik berkepanjangan di Afghanistan.
 
Namun hingga saat ini berbagai aksi kekerasan masih sering terjadi di Kabul dan kota-kota lainnya di Afghanistan.

"Sudah jelas bahwa level kekerasan masih cukup tinggi di negara ini," kata Austin saat tiba di Kabul, dilansir dari laman Independent pada Senin, 22 Maret 2021.
 
"Kami ingin level kekerasan ini menurun. Jika memang menurun, maka kita semua dapat memulai menetapkan syarat untuk mendorong kesepakatan-kesepakatan diplomatik," lanjutnya.
 
Tenggat waktu penarikan pasukan AS sudah disepakati tahun lalu saat Washington masih dipimpin Donald Trump.
 
Biden pernah mengingatkan bahwa memenuhi tenggat waktu tersebut merupakan hal yang "sulit" untuk dilakukan. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa sebagian pasukan AS mungkin masih akan tetap disiagakan di Afghanistan selama beberapa waktu.
 
Namun kelompok militan Taliban mengancam akan melakukan aksi tertentu jika AS tidak memenuhi perjanjian tersebut.
 
Baca:  Taliban Senang AS Tarik Pasukan dari Afghanistan
 
Jumlah tentara AS di Afghanistan sempat mencapai lebih dari 10 ribu. Saat ini angkanya hanya 3.500, yang dinilai cukup untuk menjaga kestabilan pemerintahan Afghanistan.
 
Dialog damai berlangsung di Doha sejak AS dan Taliban menyepakati perjanjian penarikan pasukan tahun lalu. Namun dialog tersebut tersendat, dan belum ada tanda-tanda akan membuahkan hasil dalam waktu dekat.
 
Bulan lalu, Austin berjanji akan melakukan kajian ulang kebijakan AS untuk isu Afghanistan. Namun ia berjanji "tidak akan ada kejutan-kejutan" apapun nantinya, baik bagi Pemerintah Afghanistan maupun AS.
 
Sejak konflik di Afghanistan dimulai pada 2001, sekitar 2.300 prajurit AS tewas dalam pertempuran di negara tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan