Serangan tersebut tak langsung dilaporkan karena adanya masalah telekomunikasi di lokasi serangan. Usai menerima informasi, Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengutuk keras serangan tersebut.
"Saya informasikan kepada komunitas internasional dan juga warga Nigeria, bahwa serangan yang menewaskan dua orang ini, termasuk balita berusia lima tahun, tidak akan dibiarkan begitu saja tanpa adanya konsekuensi berat," kata Buhari dalam sebuah pernyataan resmi, dilansir dari laman Anadolu Agency, Senin 6 Juli 2020.
Ia menekankan pentingnya koordinasi antar para relawan di Nigeria, agar serangan serupa tidak terulang lagi di masa mendatang. Menurut Buhari, serangan kali ini hanya merupakan upaya Boko Haram untuk menunjukkan eksistensi mereka.
"Teroris Boko Haram mulai meningkatkan serangan mereka terhadap warga sipil, termasuk relawan kemanusiaan PBB. Ini merupakan upaya mereka untuk membuktikan kekuatan kelompoknya," tutur Buhari.
Menurut keterangan Edward Kallon, koordinator PBB di Nigeria, serangan Boko Haram itu terjadi di Damasak, kota di sepanjang danau Lake Chad pada Kamis kemarin. Berita serangan baru terdengar beberapa hari kemudian usai pulihnya jaringan komunikasi.
Ini merupakan serangan mematikan kedua yang ditujukan kepad warga sipil dan relawan kemanusiaan di Nigeria dalam satu bulan terakhir.
Berdasarkan data Agensi Manajemen Darurat Nasional, lebih dari 30 ribu orang tewas di Nigeria dan sekitarnya dalam sepak terjang Boko Haram sejak 2009.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News