Pemerintah Israel pun akan mengizinkan masuknya bahan bangunan rekonstruksi dan zona penangkapan ikan di Gaza, Palestina. Namun, sejumlah ekonom dan pebisnis Palestina menilai, gerakan ekonomi Israel ini tidak cukup.
"Ini bukan imbalan. Ini mungkin dijual sebagai langkah membangun kepercayaan tapi ini adalah hak yang dikembalikan oleh Israel kepada warga Gaza," kata Institut Riset Ekonomi Palestina, Raja Khalidi dalam tayangan Metro Siang di Metro TV pada Sabtu, 17 September 2021.
Guru Besar Arab American University Naser Abdelkarim memprediksi, hal ini akan meninggalkan dampak ekonomi yang tidak berkelanjutan. Langkah ini dinilai tidak menjadi solusi jangka panjang.
"Tanpa mengandalkan apa yang kita sebut penyelesaian politik yang adil dan tak berpihak, kita mungkin segera kembali ke bentrokan dengan Israel dan perselisihan," jelas Naser dalam tayangan yang sama.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett pun menegaskan, pemerintahan Israel yang mencakup sejumlah partai politik dari berbagai spektrum, tidak akan menyetujui konsesi politik besar kepada Palestina selain langkah ekonomi ini.
"Ini bukan terobosan bersejarah yang kadang dikira orang dapat dilakukan di sini, tidak ada pretensi seperti itu di kedua pihak mengenai dinamika ini," terang Hartman Institute, Amotz Asa’el dalam tayangan yang sama. (Nadia Ayu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News