"Perkembangan ini akan terus terjadi dan berkembang cepat seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi digital di berbagai sektor dan kehidupan masyarakat Ethiopia," kata Busyra melalui keterangan tertulis, Jumat, 11 Juni 2021.
Menurut dia, penyelenggaraan diplomasi digital melalui telekonferensi dan komunikasi menggunakan teknologi internet semakin marak di Ethiopia. Hal tersebut dalam rangka mencapai tujuan diplomasi suatu negara atau kawasan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Busyra mengatakan perkembangan perkembangan dan penggunaan teknologi digital di Ethiopia tidak secepat di Indonesia. Namun, hal tersebut meningkat secara signifikan terutama di kalangan kaum muda dan profesional.
Baca: Jumlah Diaspora Indonesia di Benua Afrika Meningkat Signifikan
"Dari 115 juta penduduk Ethiopia, nomor dua terbesar di benua Afrika, hampir 40 persen di antaranya adalah pengguna handphone, 21 persen pengguna internet, dan 6 persen aktif di sosial media,” kata Busyra.
Pemerintah Ethiopia terus membangun infrastruktur teknologi digital, di kota dan daerah. Selain menggunakan facebook, instagram dan twitter, KBRI Addis Ababa juga aktif menggunakan berbagai aplikasi media sosial lainnya, termasuk youtube channel, dalam melakukan melakukan kegiatan diplomasi.
“KBRI Addis Ababa memiliki social responsibility kepada masyarakat, diantaranya dengan cara memberitahu kegiatan dan apa saja hal penting yang sedang terjadi kepada publik dengan menggunakan teknologi digital,” ucap Busyra.