Aki kekerasan terhadap penduduk Palestina meningkat sejak perlawanan Hamas pada 7 Oktober 2023. Beberapa penduduk Palestina telah dibunuh oleh warga Israel di sana.
Komunitas hak asasi manusia mengungkapkan warga Israel telah membakar mobil dan menyerang beberapa penduduk kecil Badui. Mereka juga dipaksa mengungsi ke tempat lain.
Biden menyebut perbuatan ‘warga ekstremis’ terhadap penduduk Palestina harus segera diakhiri.
“Ini harus dihentikan. Mereka harus bertanggung jawab. Ini harus dihentikan sekarang,” ujar Biden, dilansir dari Al Jazeera, kamis, 26 Oktober 2023.
Kebengisan para warga Israel mengalami eskalasi selama berbulan-bulan sebelum pecah pertempuran antara Israel dan pejuang Hamas yang menguasai Gaza.
Indikasi peningkatan penyerangan warga Israel dimulai sejak 7 Oktober 2023 ketika pejuang Hamas melakukan perlawanan akibat dijajah oleh Israel selama puluhan tahun. “Serangan Hamas itu telah membunuh lebih dari 1.400 orang, termasuk warga sipil dan menyandera sekitar 220 warga,” kata otoritas Israel.
Israel merespons serangan Hamas dengan ‘blokade total’ terhadap Gaza dan mulai menghujani wilayah tersebut dengan bom. Pihak berwenang Palestina menyebut Israel telah membunuh sedikitnya 6.546 orang dan 17.439 lainnya luka-luka.
Sementara itu, di wilayah Tepi Barat, militer israel melakukan serangan masif dan menangkap benyak warga di sana, serta mengusir penduduk Palestina yang tinggal di sana.
Sebuah koalisi organisasi nonpemerintah dan negara-negara donor, termasuk Uni Eropa bernama Konsorsium Perlindungan Tepi Barat mengungkapkan ratusan penduduk Palestina terpaksa mengungsi akibat aksi brutal warga Israel.
Biden menyebut aksi mereka sebagai ‘menuangkan bensin’ ke dalam situasi yang penuh bahaya. Namun, dia tidak memberikan solusi terhadap kebengisan warga Israel.
Skeptis Jumlah Korban
Presiden Biden meragukan jumlah korban tewas yang dikeluarkan oleh penyataan otoritas Hamas di Gaza.“Saya yakin orang-orang tak berdosa telah terbunuh dan ini adalah harga dari perang,” tutur dia.
Peneliti di Pusat Kebijakan Timur Tengah di Brookings Institute, Khaled Elgindy mengatakan, pernyataan Biden tidak menunjukkan rasa empati terhadap warga Palestina.
“Saya telah mengatakan selama bertahun-tahun bahwa Biden tampaknya sama sekali tidak mampu berempati dengan warga Palestina,” tulis dia di akun media sosialnya.
Di sisi lain, Biden belum secara resmi meminta jaminan dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkait invasi darat Israel ke Gaza sebelum para sandera dibebaskan.
“Apa yang telah saya tunjukkan kepadanya adalah jika hal itu memungkinkan, untuk mengeluarkan orang-orang ini dengan selamat, itulah yang harus dia lakukan. Itu keputusan mereka,” kata dia.
Pada Rabu, Netanyahu memberikan keputusan perihal waktu pasukan Israel yang akan menerobos ke Gaza akan diambil alih oleh kabinet perang khusus pemerintah, tapi dia tidak mau menyebutkan detail waktunya.
“Kami telah membunuh ribuan teroris dan ini hanyalah permulaan,” ujar dia dengan menyebut Hamas sebagai teroris.
“Pada saat yang sama, kami sedang mempersiapkan invasi darat. Saya tidak akan menguraikan kapan, bagaimana atau berapa banyak. Saya juga tidak akan menguraikan berbagai kalkulasi yang kami buat, yang sebagian besar masyarakat tidak menyadarinya dan memang seharusnya begitu,” pungkas dia. (Abdurrahman Addakhil)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News