Pasukan Israel di tengah foto-foto sandera yang ditawan Hamas. Foto: AFP
Pasukan Israel di tengah foto-foto sandera yang ditawan Hamas. Foto: AFP

Hamas Siarkan Mayat Dua Sandera yang Tewas dalam Pengeboman Israel

Fajar Nugraha • 16 Januari 2024 06:41
Gaza: Hamas tampak menunjukkan mayat dua sandera Israel pada Senin 15 Januari 2024. Video baru dikeluarkan setelah Hamas memperingatkan Israel bahwa mereka mungkin akan terbunuh jika mereka tidak menghentikan pengeboman di Gaza.
 
Sebuah video baru yang dirilis oleh kelompok militan Palestina konon menunjukkan jenazah Yossi Sharabi, 53, dan Itai Svirsky, 38, yang muncul dalam video awal pada hari Minggu.
 
Video tersebut juga menunjukkan sandera Israel ketiga, mahasiswa Noa Argamani, 26, tampak sedang membaca naskah di depan tembok putih kosong, mengatakan keduanya terbunuh oleh serangan Israel.
 
Baca: Total Korban Tewas di Gaza Mencapai Lebih dari 24 Ribu.


Juru bicara militer Israel mengatakan, ada kekhawatiran serius mengenai nasib para sandera yang diduga tewas dalam video tersebut dan menyebutkan bahwa salah satu dari mereka, yang dia identifikasi sebagai Svirsky, tidak terbunuh oleh tembakan Israel.
 
"Itai tidak ditembak oleh pasukan kami. Itu adalah kebohongan Hamas. Bangunan tempat mereka ditahan bukanlah sasaran dan tidak diserang oleh pasukan kami," kata juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari, seperti dikutip AFP, Selasa 16 Januari 2024.
 
“Kami tidak menyerang suatu tempat jika kami tahu mungkin ada sandera di dalamnya,” katanya, seraya menambahkan bahwa daerah di dekatnya telah menjadi sasaran.
 
Tidak dapat memverifikasi apa yang terjadi pada ketiga orang tersebut, yang termasuk di antara 240 orang yang disandera oleh militan Hamas selama serangan mendadak lintas batas ke Israel selatan pada 7 Oktober.
 
Sekitar setengah dari sandera tersebut dibebaskan dalam gencatan senjata yang berlangsung singkat pada bulan November. Namun Israel mengatakan 132 sandera masih berada di Gaza dan 25 orang tewas dalam penawanan.
 
Ketiga warga Israel tersebut ditampilkan dalam video Hamas pada Minggu di mana kelompok tersebut mendesak pemerintah Israel untuk menghentikan serangan udara dan darat dan membebaskan mereka.
 
Diakhiri dengan keterangan: "Besok (Senin) kami akan menginformasikan nasib mereka."
 
Para pejabat Israel secara umum menolak menanggapi pesan publik Hamas mengenai para sandera.
 
Para pejabat forensik mengatakan bahwa otopsi para sandera yang terbunuh dan telah ditemukan menemukan penyebab kematian yang tidak sesuai dengan pernyataan Hamas bahwa mereka tewas dalam serangan udara.
 
Israel juga telah menyatakan dengan jelas bahwa mereka sadar akan risiko yang mungkin terjadi terhadap para sandera akibat serangan mereka dan mengambil tindakan pencegahan.
 
Setidaknya 24.100 orang tewas dan lebih dari 60.800 orang terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas 7 Oktober mencapai 1.139 orang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan