Barkindo Saidu, Direktur Jenderal Badan Manajemen Darurat Negara Bagian Borno, mengatakan bahwa para pelaku bom bunuh diri secara terpisah menyerang sebuah pesta pernikahan, pemakaman, dan rumah sakit, menewaskan dan melukai beberapa orang di kota Gwoza.
Saidu mengatakan 18 kematian telah dikonfirmasi, dengan korban meliputi anak-anak, orang dewasa, dan wanita hamil. "Tingkat cedera berkisar dari ruptur perut, fraktur tengkorak, dan fraktur anggota tubuh," ucap Saidu, melansir dari laman TRT World pada Minggu, 30 Juni 2024.
Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kepolisian Borno belum mengeluarkan komentar resmi.
Borno merupakan negara bagian yang menjadi pusat pemberontakan di Nigeria sejak 15 tahun terakhir, yang telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan lainnya mengungsi.
Meski militer Nigeria telah melemahkan kemampuan militan, para pemberontak masih melancarkan serangan mematikan terhadap warga sipil dan target keamanan.
Boko Haram dan kelompok sempalannya, Islamic State West Africa Province (ISWAP), adalah kelompok ekstremis paling aktif di Borno, negara bagian yang luasnya seukuran Irlandia.
Baca juga: Serangan Bandit Kembali Landa Desa di Nigeria, 100 Orang Lebih Diculik
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News