Ilustrasi demam. (Freepik)
Ilustrasi demam. (Freepik)

Demam Krimea-Kongo Mulai Mewabah di Irak, 31 Orang Meninggal

Marcheilla Ariesta • 15 Juni 2022 15:49
Baghdad: Sebanyak 31 orang di Irak meninggal dunia karena sebuah virus yang memicu penyakit bernama demam Krimea-Kongo.
 
"Kasus demam Krimea-Kongo dikonfirmasi mencapai 170 sejak awal tahun ini," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Irak, Saif Al Badr, dilansir dari The National, Rabu, 15 Juni 2022.
 
Angka infeksi demam tersebut telah dicatat di 15 dari 18 provinsi di Irak. Provinsi terparah adalah Dhi Qar, berlokasi sekitar 350 kilometer dari Baghdad, dengan 65 kasus terkonfirmasi.

Virus penyebab demam Krimea-Kongo telah mewabah di Irak sejak 1970-an. Negara ini biasanya mencatat hingga 20 kasus per tahun, di mana satu atau dua di antaranya mengakibatkan kematian.
 
Otoritas kesehatan Irak mengatakan kurangnya pengawasan memadai dari pembiakan dan penyembelihan hewan ternak diduga memicu terjadinya wabah demam Krimea-Kongo.
 
Sejak wabah itu terjadi, otoritas Irak berjuang memerangi penyakit tersebut dengan meluncurkan kampanye mendisinfeksi hewan ternak dan meningkatkan kesadaran publik tentang cara mengurangi risiko infeksi.
 
Akhir bulan lalu, pemerintah Irak mengalokasikan 1 miliar dinar untuk memerangi penyakit itu. "Terutama untuk membeli pestisida," kata juru bicara Kementerian Pertanian Hamid Al Nayef.
 
Demam Krimea-Kongo pertama kali didokumentasikan di Irak pada 1979, dan secara historis hanya ada beberapa kasus per tahun.
 
Virus tick-borne memiliki tingkat kematian hingga 30 persen. Virus ini dapat ditularkan di antara manusia melalui kontak darah, organ, sekresi atau cairan tubuh lainnya dari individu terinfeksi.
 
Virus ini endemik di Afrika, Asia, Timur Tengah dan Balkan. Tidak ada vaksin yang tersedia untuk manusia atau hewan sejauh ini.
 
Sementara itu, infeksi Covid-19 di Irak sedikit meningkat dalam beberapa hari terakhir. Padahal, sebelumnya kasus turun secara signifikan menjadi sekitar 100 per hari dalam beberapa bulan terakhir.
 
"Masalah virus korona belum berakhir," kata Al Badr.
 
Baca:  Perhatikan, Ini Beda Demam pada Covid-19 dan DBD
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan