Warga dari beberapa desa di Zamfara baru bisa kembali ke tempat tinggal mereka pada Sabtu kemarin, usai militer menggelar penguburan massal terhadap korban serangan bandit.
Dikutip dari laman The Globe and Mail, Minggu, 9 Januari 2022, otoritas Zamfara mencatat ada 58 korban tewas dalam salah satu serangan bandit.
Ummaru Makeri, seorang warga yang kehilangan istri dan tiga anaknya dalam serangan bandit, mengatakan bahwa sekitar 154 orang telah dikuburkan. Dari total tersebut, sebagian di antaranya adalah warga sipil yang memutuskan mengangkat senjata untuk melawan bandit.
Makeri dan beberapa warga lainnya melaporkan bahwa total korban tewas serangan bandit mencapai setidaknya 200 orang.
Jumat kemarin, setidaknya 30 orang tewas dalam serangan di wilayah Anka. Tiga hari sebelumnya, lebih dari 300 bandit bersenjata yang mengendarai sepeda motor menyerbu delapan desa.
Sebelum penyerbuan, militer Nigeria telah melancarkan serangan udara di beberapa target di hutan Gusamiu dan desa Tsamre di Zamfara, menewaskan lebih dari 100 bandit termasuk dua pemimpinnya.
Salah satu warga yang menolak disebutkan namanya mengatakan bahwa serangan ini bisa jadi merupakan pembalasan atas gempuran militer.
Dalam sebuah insiden terpisah, 30 mahasiswa yang diculik dari kampus mereka di negara bagian Kebbi telah dibebaskan pada Sabtu kemarin. Juru bicara pemerintah provinsi Kebbi tidak memaparkan detail lanjutan.
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengatakan bahwa militer telah memiliki lebih banyak peralatan untuk melacak dan mengeliminasi geng kriminal. "Rangkaian serangan bandit ini merupakan aksi putus asa, yang sudah semakin tertekan oleh kekuatan militer kita," sebut Buhari.
Ia menegaskan militer Nigeria tidak akan menghentikan operasinya dalam memberantas semua kelompok bandit bersenjata.
Baca: Bandit Serang Pasar, 43 Warga Nigeria Tewas Terbunuh
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News