Dilansir dari Arutz Sheva, Minggu, 19 Desember 2021, sejauh ini tidak ada laporan korban tewas maupun luka, namun kedua roket dikabarkan merusak dua kendaraan bermotor milik warga sipil.
Serangan roket secara berkala meluncur ke beberapa pangkalan militer Irak, termasuk yang berada di Green Zone -- sebuah wilayah tempat berdirinya banyak gedung kedutaan besar asing. Intensitas serangan roket di Irak meningkat sejak AS membunuh seorang jenderal asal Iran, Qassem Soleimani pada Januari 2020.
Juli lalu, sebuah pesawat nirawak (drone) berbahan peledak menyerang bandara Erbil di Irak utara. Drone itu dikabarkan hendak menyerang pangkalan AS yang berada di area bandara.
Insiden terjadi satu hari usai sebuah drone berhasil dicegat dan ditembak jatuh dekat gedung Kedubes AS di Baghdad.
Desember tahun lalu, delapan roket meluncur ke arah Kedubes AS di Green Zone. C-RAM, sistem pertahanan Kedubes AS di Baghdad, berhasil menghalau serangan tersebut.
Militer Irak mengonfirmasi adanya "sebuah grup kriminal" yang meluncurkan delapan roket ke Green Zone. Serangan tersebut melukai satu petugas keamanan, dan merusak beberapa mobil dan satu kompleks permukiman.
Sistem C-RAM dipasang Kedubes AS di Irak pada pertengahan tahun ini seiring semakin meningkatnya serangan roket yang diluncurkan sejumlah grup bersenjata Irak pro-Iran di wilayah Green Zone.
Baca: Roket Hantam Area Dekat Kedubes AS di Baghdad
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News