Gubernur Provinsi Marsa Matrouh, Mayjen Khaled Shuaib, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kepercayaan para importir terbesar kurma Mesir, khususnya importir dari Indonesia, Maroko dan Malaysia.
"Pemberian penghargaan ini sebagai apresiasi kepada Kedutaan Besar Indonesia di Kairo yang telah mempromosikan kurma Mesir kepada warga Indonesia dan memberikan bantuan kepada perusahaan-perusahaan asal Mesir untuk melakukan komunikasi bisnis dengan importir di Indonesia," ungkap Mayjen Khaled, dalam keterangan di situs Kementerian Luar Negeri RI.
Dalam sambutannya, Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Lutfi Rauf, menerangkan bahwa total perdagangan Indonesia-Mesir di masa pandemi Covid-19 mengalami peningkatan menggembirakan. Dalam periode Januari hingga November 2021, nilainya mencapai USD1,63 miliar atau naik 53,52 persen bila dibandingkan Januari-November 2020.
Produk impor utama dari Mesir di antaranya rock phosphate, kurma, molasses, jeruk citrus dan kentang.
Indonesia termasuk dalam tiga besar negara pengimpor kurma terbesar dari Mesir. Sesuai data statistik Mesir pada periode Januari-September 2021, ekspor kurma Mesir ke Indonesia mencapai USD10,34 juta dengan pangsa pasar sebesar 17,89 persen dari total ekspor kurma Mesir ke dunia.
Baca: Maret 2021, Impor Kurma RI Tembus Rp239 Miliar untuk Ramadan dan Idulfitri
Dubes Lutfi menekankan perlunya kerja sama litbang antara para peneliti dan akademisi Indonesia-Mesir dalam melihat manfaat dari kurma, sebagaimana yang telah dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) yang bekerja dengan lembaga pengelola kurma di Madinah KSA. Keduanya bersama-sama meneliti khasiat Kurma Ajwa yang dapat menurunkan risiko hipertensi dalam kehamilan, saat menyusui dan menekan menopause dengan hasil yang sangat baik.
Festival kurma 2022 yang diselenggarakan dari tanggal 22 hingga 24 Januari 2022 dihadiri 200 lebih produsen kurma, baik dari Mesir, Sudan, Libya, Mauritania maupun Tunis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
