"Beberapa barang yang khusus lebaran, khususnya kurma karena kita tidak memproduksi kurma. Biasanya kita impor kurma," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam video conference di Jakarta, Kamis, 15 April 2021.
Menurut data BPS, impor kurma pada Januari 2021 sebesar USD10,3 juta. Nilainya kemudian mengalami peningkatan menjadi USD14,9 juta pada Februari, dan di Maret kembali naik menjadi USD17,1 juta.
Ia menambahkan impor kurma yang masuk ke Indonesia berasal dari sejumlah negara. Sejak Januari 2021, tercatat ada tiga negara pengimpor utama komoditas kurma yaitu Mesir, Tunisia, dan Arab Saudi.
BPS mencatat Impor barang konsumsi pada Maret 2021 memang mengalami kenaikan menjadi USD1,41 miliar. Jumlah ini tumbuh 15,51 persen dibandingkan Februari 2021, dan naik 13,4 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Secara keseluruhan, impor Indonesia juga mengalami kenaikan 26,55 persen dibandingkan Februari 2021 menjadi sebesar USD16,79 miliar. Sedangkan dibandingkan periode sama tahun lalu, impor Indonesia juga masih tumbuh mencapai 25,73 persen.
"Jadi, kita bisa melihat impor Indonesia mengalami pertumbuhan yang positif sejak bulan lalu Februari 2021, dan sekarang kenaikannya juga lebih tinggi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News