"Evakuasi dilakukan oleh angkatan laut kerajaan dengan dukungan cabang militer lainnya," kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Malay Mail, Minggu, 23 April 2023.
Kemenlu Arab Saudi mengatakan, ada 91 warga Saudi dan sekitar 66 warga negara dari 12 negara lain, dari Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, Mesir, Tunisia, Pakistan, India, Bulgaria, Bangladesh, Filipina, Kanada, dan Burkina Faso, yang berhasil dievakuasi.
"Orang asing itu termasuk diplomat dan pejabat internasional," kata kementerian itu tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
"Arab Saudi bekerja untuk menyediakan semua kebutuhan yang diperlukan warga negara asing sebelum keberangkatan mereka ke negara masing-masing," tambah pernyataan itu.
Televisi Al-Ekhbariya milik pemerintah Saudi merilis beberapa video kapal perang yang mendekati pelabuhan Jeddah kemarin.
Para pengungsi diterima oleh pejabat dan tentara yang membagikan permen, pada kesempatan liburan Idulfitri yang menandai akhir bulan suci Ramadan.
Baca juga: Militer dan Milisi Sudan Setuju Bantu Warga Asing Dievakuasi
Perempuan dan anak-anak yang memegang bendera Saudi juga terlihat turun dari salah satu kapal.
Di antara mereka yang tiba di Jeddah kemarin, ada awak pesawat penumpang Saudi yang terkena tembakan saat bersiap lepas landas dari Khartoum pada awal pertempuran pada 15 April, menurut Al-Ekhbariya.
Penyiar mengatakan, para pengungsi diangkut dalam konvoi kendaraan ke Port Sudan, tempat mereka naik kapal ke Jeddah.
Itu adalah evakuasi warga sipil pertama dari Sudan sejak kekerasan meletus di sana seminggu lalu.
Sebelumnya, tentara Sudan mengatakan, pemimpinnya Abdel Fattah al-Burhan telah menerima panggilan dari para pemimpin beberapa negara untuk 'memfasilitasi dan menjamin keamanan untuk mengevakuasi warga dan misi diplomatik'.
Disebutkan bahwa evakuasi diperkirakan akan dimulai "dalam beberapa jam mendatang". Mereka menambahkan, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Tiongkok berencana untuk menerbangkan warga negara mereka keluar dari Khartoum menggunakan jet militer.
Bentrokan meletus pada 15 April antara pasukan yang setia kepada Burhan dan wakilnya yang menjadi saingannya Mohamed Hamdan Daglo, yang memimpin Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter yang kuat.
Keduanya adalah mantan sekutu merebut kekuasaan dalam kudeta 2021, tetapi kemudian jatuh dalam perebutan kekuasaan yang sengit.
Konflik yang sebagian besar terjadi di Khartoum, telah menyebabkan ratusan orang tewas dan ribuan lainnya terluka. Tembakan senjata berat, ledakan keras, dan jet tempur meraung di banyak bagian ibu kota kemarin pagi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News