Mangoush dipecat pada Senin – dan sejak itu melarikan diri dari Libya – sehubungan dengan pertemuannya dengan Cohen. Hal ini terjadi di tengah meningkatnya dampak politik di Yerusalem dan Tripoli atas keputusan Cohen mengungkapkan dalam pernyataan pers bahwa keduanya tersebut mengadakan pertemuan “bersejarah” di Roma minggu lalu.
Dalam unggahannya, Cohen mengatakan Kementerian Luar Negeri bekerja secara teratur melalui saluran terbuka dan terselubung, dan dengan berbagai cara rahasia untuk memperkuat hubungan Israel di dunia.
"Saya mengecam lawan politik yang belum mencatat pencapaian yang signifikan dalam ketergesaan mereka untuk bereaksi tanpa mengetahui rinciannya," kata Cohen, dilansir dari The Times of Israel, Selasa, 29 Agustus 2023.
Dia memuji banyak pencapaian yang dicapai kementerian selama setahun terakhir, termasuk pembukaan langit Oman untuk penerbangan (komersial), perjanjian perdagangan dengan Uni Emirat Arab (yang berlaku sejak akhir Maret), (pembukaan) dua kedutaan baru di Oman.
"Negara-negara Muslim, tiga kedutaan besar yang akan pindah ke Yerusalem, dan masih banyak lagi," kata dia membeberkannpencapaian Kemenlu Israel di bawah pimpinannya.
Menurutnya, hal itu terjadi karena persiapan matang dan bijaksana, serta diplomasi rahasia melalui banyak saluran.
Cohen telah dikecam secara luas pada hari Senin karena secara resmi mempublikasikan pertemuannya dengan Mangoush, dan tokoh-tokoh oposisi mengecamnya karena kurangnya penilaian yang “amatir dan tidak bertanggung jawab”.
AS juga dikatakan sangat marah. Presiden AS Joe Biden mengetahui pertemuan antara Cohen dan Mangoush, dan mendorong Tripoli untuk hadir.
Namun mendapat kesan bahwa pertemuan itu bersifat rahasia dan akan tetap demikian.
Penjabat Duta Besar AS untuk Israel, Stephanie Hallett mengatakan kepada Cohen, publikasinya tentang pertemuan yang belum pernah terjadi sebelumnya itu mengkhawatirkan. Menurutnya, itu adalah kesalahan langkah yang perlu diperbaiki dan Cohen.
Warga Libya bereaksi dengan marah terhadap pengumuman Cohen tentang pertemuan tersebut dan protes yang tersebar pecah di Tripoli dan kota-kota Libya barat lainnya. Perdana Menteri Libya Abdul Hamid al-Dbeibeh awalnya men-skors Mangoush dari perannya, dan mengatakan panel investigasi akan dibentuk untuk menyelidiki pertemuan tersebut.
Namun kemudian Mangoush dipecat pada Senin kemarin. Kementerian luar negeri Libya pun membantah adanya pembicaraan formal dengan Cohen.
"Apa yang terjadi di Roma adalah pertemuan biasa yang tidak resmi dan tidak dipersiapkan, selama pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Italia, dan tidak mencakup diskusi, perjanjian atau konsultasi apa pun," kata Kementerian Luar Negeri Libya dalam sebuah komunike.
Kementerian mendeklarasikan “penolakan menyeluruh dan mutlak terhadap normalisasi hubungan dengan entitas Zionis” dan menegaskan “komitmen penuh terhadap konstanta nasional dalam isu-isu negara-negara Arab dan Islam, yang utamanya adalah perjuangan Palestina,” sambil tetap berpegang pada posisi tersebut. Yerusalem menjadi “ibu kota abadi Palestina.”
Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Libya mengonfirmasi bahwa Mangoush telah melarikan diri ke Turki karena khawatir akan keselamatannya.
Setelah memecat Mangoush, Dbeibeh mengunjungi kedutaan Palestina di Tripoli, dan bersumpah tidak akan ada normalisasi dengan Israel, lapor situs berita Libya Observer. Selama kunjungannya, Dbeibeh kembali menegaskan bahwa dia tidak mengetahui pertemuan Mangoush dengan Cohen, dan menegaskan bahwa dia telah memecatnya.
Dbeibeh mengatakan, “Saya menegaskan kembali penolakan Libya untuk menormalisasi hubungan dengan entitas Zionis.”
Keputusan Dbeibeh untuk memecat Mangoush menunjukkan bahwa dia tidak mengetahui pertemuan tersebut. Namun, dua pejabat senior pemerintah Libya mengatakan perdana menteri mengetahui tentang pembicaraan antara menteri luar negerinya dan kepala diplomat Israel.
Salah satu pejabat mengatakan, Dbeibeh memberi lampu hijau untuk pertemuan itu bulan lalu saat dia berkunjung ke Roma. "Kantor perdana menteri mengatur pertemuan itu melalui koordinasi dengan Mangoush," katanya.
Baca juga: Gegara Bertemu Menlu Israel, Menlu Libya Kena Skors
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News