Selain itu, seorang juru bicara angkatan udara mengatakan, sebuah helikopter menyelamatkan yang terluka jatuh kemarin pagi di daerah itu. Menurut juru bicara tersebut, para tentara memerangi kelompok kriminal.
Kedua perwira militer tersebut meminta untuk tidak disebutkan namanya, karena mereka tidak berwenang untuk berbicara tentang insiden tersebut. Sementara otoritas militer tidak dapat dimintai komentar.
“Kami kehilangan 23 tentara, termasuk tiga perwira, dan tiga JTF (warga sipil) dalam penyergapan itu, sementara delapan tentara terluka,” kata sumber pertama, setelah mengatakan ada 'pertempuran serius' di sepanjang jalan raya Zungeru-Tegina.
Dilansir dari AFP, Selasa, 15 Agustus 2023, sumber kedua memberikan jumlah korban yang sama. Ia mengatakan, para bandit juga menderita kehilangan 'banyak korban'.
Dia juga mengungkapkan, komunikasi telah terputus dengan helikopter angkatan udara yang dikirim untuk mengevakuasi korban, dengan 11 orang tewas dan tujuh luka-luka di dalamnya.
Dia menambahkan bahwa pesawat jatuh karena tembakan dari "bandit".
Seorang juru bicara angkatan udara Nigeria mengkonfirmasi bahwa helikopter Mi-171 miliknya jatuh saat dalam "misi evakuasi korban" kemarin, setelah lepas landas dari Zungeru.
"Pesawat itu berangkat dari Sekolah Dasar Zungeru dalam perjalanan ke Kaduna tetapi kemudian diketahui jatuh di dekat Desa Chukuba di Area Pemerintah Daerah Shiroro di Negara Bagian Niger," kata juru bicara Edward Gabkwet dalam sebuah pernyataan.
Dia mengatakan, upaya sedang dilakukan untuk menyelamatkan mereka yang berada di atas helikopter. Sementara itu, penyelidikan awal telah dibuka untuk mengetahui penyebab kecelakaan itu.
Hampir seminggu berlalu di negara terpadat di Afrika tanpa serangan atau penculikan oleh penjahat yang dikenal sebagai "bandit" di barat laut dan tengah negara itu.
Geng-geng tersebut, yang terkenal karena penculikan massal di sekolah, mendirikan kamp di hutan luas yang membentang di negara bagian Niger, Kaduna, Zamfara, dan Katsina.
Nigeria barat laut dan tengah selama bertahun-tahun telah diteror oleh bandit yang menyerbu desa-desa terpencil, di mana mereka membunuh dan menculik penduduk untuk tebusan, serta membakar rumah setelah menjarahnya.
Impunitas serta keamanan yang tidak memadai dan kehadiran pemerintah yang lebih luas telah memungkinkan kekerasan memburuk di wilayah tersebut.
Baca juga: Miris! 7 Orang Tewas 23 Terluka dalam Insiden Masjid Runtuh di Nigeria
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News