Ini merupakan insiden terbaru yang melanda salah satu situs nuklir Iran di tengah negosiasi perjanjian nuklir 2015 dengan sejumlah negara-negara besar.
"Insiden kali ini tidak menimbulkan korban jiwa maupun polusi," kata juru bicara Organisasi Energi Atom Iran, Behrouz Kamalvandi.
"Masalah kelistrikan terjadi di fasilitas Natanz," sambungnya, dilansir dari laman Radio Free Europe Radio Liberty pada Minggu, 11 April 2021.
Tahun lalu, kebakaran melanda fasilitas nuklir Natanz. Pemerintah Iran menyebut kebakaran tersebut merupakan bagian dari sabotase pihak tertentu.
Baca: Terkait Nuklir Iran, Indonesia Serukan ke AS Kembali ke Diplomasi Multilateral
Natanz merupakan fasilitas nuklir utama bagi program pengayaan nuklir Iran. Fasilitas tersebut dimonitor Agensi Energi Atom Internasional (IAEA), sebuah badan pengawas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Selama ini Iran menuduh Israel sebagai pihak yang terus berusaha menyerang berbagai fasilitas nuklir Teheran. Iran juga menyalahkan Israel atas pembunuhan seorang ilmuwan nasional yang memulai program nuklir beberapa dekade lalu.
Israel membantah semua tuduhan, meski Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berulang kali menyebut Iran dan program nuklirnya sebagai sebuah ancaman nyata.
Namun Teheran menegaskan program nuklirnya tidak ditujukan untuk membuat senjata, melainkan hanya demi kepentingan energi nasional.
Sebelumnya pada pekan ini, dialog sudah dimulai di Wina untuk mendorong Iran dan Amerika Serikat kembali mematuhi sepenuhnya perjanjian nuklir 2015 -- Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News