Houthi, yang menguasai ibu kota Sanaa dan sebagian besar Yaman utara, terus melancarkan serangan misil dan drone ke Arab Saudi.
Rentetan serangan terus dilakukan meski Arab Saudi sudah melayangkan rencana perdamaian untuk menghentikan konflik berkepanjangan di Yaman. Sejumlah pihak menyambut baik inisiatif tersebut.
Utusan Khusus Amerika Serikat untuk Yaman Tim Lenderking kembali ke Yaman pada Kamis kemarin dalam upaya mendorong inisiatif Arab Saudi. Salah satu poin utama dalam tawaran damai tersebut adalah gencatan senjata berskala nasional.
Pemerintahan resmi Yaman yang diakui komunitas internasional juga menyambut baik tawaran Saudi. Sementara Houthi sejauh ini belum terlalu antusias.
Baca: PM Yaman: Tawaran Damai Saudi akan Perlihatkan Sifat Asli Houthi
Dalam sebuah pernyataan beberapa hari lalu, Houthi mendesak agar koalisi Arab Saudi terlebih dahulu mencabut blokade ruta udara dan laut di beberapa area, termasuk Sanaa dan Hodeidah, sebelum pembicaraan mengenai rencana perdamaian dapat dimulai.
Konflik Yaman telah berlangsung sejak 2015 lalu, yang disebut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memicu krisis kemanusiaan terbesar di era modern.
Dari sisi Houthi, kelompok yang selama ini diyakini didukung Iran itu mengaku memberontak demi memerangi sistem korup dan agresi kekuatan asing di Yaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News