Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen mengatakan, permintaan telah diajukan dan “masalah ini sedang dibahas.”
“Saya tidak bisa memberitahu Anda jika ada kemajuan,” katanya, dilansir dari Al Jazeera, Kamis, 4 Mei 2023.
“Tapi saya optimis kita bisa memajukan perdamaian dengan Arab Saudi," sambungnya.
Jutaan Muslim dari seluruh dunia melakukan perjalanan setiap tahun ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji, ziarah yang mengikuti tindakan Nabi Muhammad 1.377 tahun yang lalu.
Mengambil bagian dalam ziarah ini setidaknya sekali seumur hidup adalah kewajiban bagi semua Muslim yang mampu secara finansial, dan dari dua juta hingga tiga juta orang berpartisipasi dalam ritual enam hari setiap tahun.
Baca juga: Mengetahui Rukun Haji dan Syarat Sah, Calon Jamaah Wajib Tahu
Haji terjadi pada bulan ke-12 kalender Islam, yang disebut Dhul-Hijjah, antara hari kedelapan dan ke-13 bulan itu.
Pendahulu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Yair Lapid mengatakan, dia telah mendapatkan persetujuan Saudi untuk penerbangan langsung. Namun, Arab Saudi belum mengkonfirmasi hal ini.
Muslim dari Israel dan Palestina saat ini melakukan perjalanan ke Arab Saudi melalui negara ketiga. Sejak 2020, Arab Saudi telah mengizinkan maskapai Israel menggunakan wilayah udaranya untuk terbang ke Uni Emirat Arab dan Bahrain, negara-negara yang telah dinormalisasi hubungannya.
Israel dan Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik, tetapi keduanya telah membuat kemajuan bertahap menuju normalisasi sejak 2020 sebagai bagian dari dorongan yang disponsori AS agar Israel berdamai dengan tetangga Teluknya.
Beberapa masalah pelik telah mempengaruhi kemajuan ini.
Arab Saudi telah bersikeras bahwa tujuan negara Palestina harus ditangani terlebih dahulu. Kerajaan saat ini tidak mengakui Israel sebagai negara.
Sementara itu, Amerika Serikat dan Israel merasa tidak nyaman dengan hubungan Riyadh yang baru-baru ini mencair dengan Iran.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News