Pejabat Arab Saudi mengatakan, ada sekitar 1.700 kasus tekanan panas pada Kamis kemarin, saat puncak ibadah haji.
"Jumlah kasus akibat suhu panas sejak awal hari mencapai 1.721 kasus," ucap Kementerian Kesehatan Arab Saudi, dikutip dari Malay Mail, Jumat, 30 Juni 2023.
Para pejabat tidak memberikan jumlah kematian, namun setidaknya 230 orang, banyak dari Indonesia, meninggal selama haji.
Dikutip dari Konsul Jenderal RI di Jeddah, Eko Hartono mengatakan, sebanyak 209 orang Indonesia meninggal selama haji.
"Tidak tepat jika dikatakan banyak jemaah haji Indonesia meninggal karena serangan panas (heat stroke)," ucap Eko.
Ia menambahkan, kebanyakan penyebab kematian karena sakit jantung dan pernapasan. Namun, lanjut Eko, beberapa jemaah haji 'pingsan' selama ziarah berhari-hari karena panas.
Sementara itu, peziarah tertua dari Iran meninggal karena serangan jantung. Kantor berita Iran Fars mengatakan, peziarah itu berusia 114 tahun.
Iran mengumumkan 10 jemaahnya meninggal saat menunaikan ibadah haji.
Suhu ekstrem
Ratusan orang dirawat karena masalah jantung, termasuk seorang warga Filipina berusia 78 tahun. Ia menjalani operasi terbuka yang sukses di Mekkah.
Orang-orang yang berjuang dalam cuaca panas adalah pemandangan umum selama berhaji. Terlebih saat melakukan ibadah di Padang Arafah.
Iklim di negara Teluk itu terus meningkat sejak 2021. Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan, sebagian darinya tidak dapat dihuni pada akhir abad ini karena pemanasan global.
Baca juga: Mayoritas Jemaah Haji Tumbang di Mina karena Sengatan Panas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News