Rabat: Terjangan banjir di Maroko tenggara menewaskan delapan orang dan membuat 15 lainnya hilang, lapor otoritas setempat pada hari Minggu, 8 September 2024.
"Delapan jenazah telah ditemukan, sementara 15 lainnya masih hilang dalam banjir yang menyebabkan runtuhnya beberapa rumah di kota Tata," kata Omar Bahoush, wali kota wilayah Tamanart, kepada kantor berita Channel 2.
Bencana banjir ini, yang melanda Maroko pada Sabtu malam, menyebabkan kerusakan parah di daerah Tomanart, menurut media lokal.
Jumat lalu, Direktorat Jenderal Meteorologi Maroko memperingatkan tentang badai petir yang diperkirakan akan membawa curah hujan hingga 150 mm di beberapa wilayah negara Afrika Utara tersebut.
Bahoush sebelumnya mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa banjir telah mengganggu jalan dan memutus jalur komunikasi di kota tersebut, sehingga sulit untuk menentukan jumlah orang yang hilang secara akurat.
Maroko selatan telah mengalami hujan deras dalam beberapa hari terakhir, yang telah mengisi kembali waduk-waduk negara tersebut yang telah mengalami kekurangan air karena menurunnya curah hujan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, hujan deras juga menimbulkan risiko bagi sektor pertanian Maroko.
Pada hari Rabu, tiga orang tewas akibat banjir bandang di tengah hujan deras yang melanda kota-kota di Maroko timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di