Pemimpin Biro Politik Hamas, Yahya Sinwar. (MAHMUD HAMS/AFP)
Pemimpin Biro Politik Hamas, Yahya Sinwar. (MAHMUD HAMS/AFP)

Israel Tawarkan Yahya Sinwar 'Safe Exit' Jika Bebaskan Semua Sandera

Riza Aslam Khaeron • 11 September 2024 21:16
Gaza: Ketua negosiator sandera dan orang hilang Israel, Gal Hirsch, memberikan kemungkinan penawaran kepada pemimpin Biro Politik Hamas yang baru, Yahya Sinwar, untuk melarikan diri dengan aman jika membebaskan para sandera yang masih berada dalam cengkeraman Hamas.
 
"Saya bahkan percaya bahwa kami akan setuju untuk membangun jalan yang aman untuk kepala teroris, Hitler yang baru, Sinwar - jalan yang memungkinkan dia dan siapa pun yang ingin bergabung dengannya keluar dari Gaza," ujar Hirsch, melansir CNN.
 
Hirsch mengatakan akan menjamin keamanan Sinwar dan keluarganya jika dia membebaskan 101 sandera yang masih ditahan serta setuju dengan sistem pemerintahan baru di Gaza.

"Kami ingin demiliterisasi, de-radikalisasi, dan tentu saja - sistem baru untuk Gaza," ucap Hirsch.
 
Dia juga menyatakan bahwa Israel siap melepaskan tahanan warga Palestina sebagai bagian dari kesepakatan apa pun.
 
"Sebagai alternatif, saya juga harus menyiapkan rencana B, C, dan D karena saya harus membawa para sandera pulang, waktu terus berjalan, para sandera tidak punya banyak waktu," kata Hirsch.
 
Ide untuk memberikan jalan aman bagi para pemimpin Hamas bukanlah hal baru. Berdasarkan laporan JPost, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pernah mengatakan di podcast "Call Me Back" pada bulan Mei bahwa opsi untuk mengasingkan pemimpin Hamas selalu didiskusikan.
 
"Yang terpenting adalah jika mereka (Hamas) menyerah. Jika mereka meletakkan senjata mereka, perang selesai," ujar Netanyahu pada bulan Mei.
 
Namun, masih ada keraguan apakah Sinwar, yang hingga kini masih bersembunyi, akan menerima kesepakatan ini atau apakah Israel akan menepati janji mereka.
 
Di mata Israel, Yahya Sinwar dianggap sebagai dalang dari serangan 7 Oktober yang menewaskan 1.200 warga mereka. Dia juga telah didakwa oleh Kejaksaan AS terkait serangan tersebut.
 
Keraguan ini diperkuat oleh komentar Hirsch, yang menegaskan terkait pembunuhan enam sandera yang dilakukan Hamas pada akhir bulan Agustus bahwa "akan ada pembalasan atas pembunuhan tersebut."
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan