SDF. (Delil Souleiman/AFP/Getty Images)
SDF. (Delil Souleiman/AFP/Getty Images)

Pasukan Demokratik Suriah, Pemberontak Suriah Dukungan Amerika Serikat

Riza Aslam Khaeron • 10 Desember 2024 17:05
Jakarta: Pasukan Demokratik Suriah (SDF) adalah aliansi milisi pemberontak yang didukung oleh Amerika Serikat, yang berperan besar dalam konflik Suriah sejak didirikan pada 2015.
 
Kelompok ini merupakan sayap militer dari Administrasi Otonom Suriah Utara dan Timur (AANES), yang sering disebut Rojava. Fokus utama SDF adalah membangun Suriah yang sekuler, demokratis, dan terfederalisasi.
 

Sejarah dan Struktur SDF

SDF terbentuk pada Oktober 2015, dengan tujuan awal memerangi kelompok teroris ISIS di Suriah timur laut.
 
Pembentukan ini dipengaruhi oleh situasi geopolitik yang kompleks, di mana wilayah timur laut Suriah menjadi medan perebutan pengaruh antara rezim Assad, oposisi, dan kelompok ekstremis.

Dukungan Amerika Serikat muncul sebagai upaya untuk memanfaatkan kelompok lokal dalam mengendalikan ancaman terorisme di kawasan ini.
 
Milisi ini mencakup berbagai kelompok etnis seperti Kurdi, Arab, Asyur/Suryani, dan minoritas lain seperti Turkmen, Armenia, dan Chechen.
 
Salah satu elemen utama SDF adalah Unit Perlindungan Rakyat (YPG) dan Unit Perlindungan Perempuan (YPJ), yang secara militer memimpin koalisi ini.
 
Pada masa awalnya, SDF beroperasi terutama di wilayah utara dan timur Suriah, merebut wilayah strategis seperti Raqqa, Tishrin Dam, dan Deir ez-Zor dari ISIS.
 
Setelah mengalahkan ISIS secara teritorial pada 2019, SDF mulai menghadapi tantangan baru, termasuk ancaman dari oposisi pro-Turki dan serangan Turki di wilayah utara.
 
Salah satu perkembangan terbaru terjadi pada 2024 ketika kota Manbij, yang sebelumnya dikuasai SDF, menjadi titik konflik dengan kelompok bersenjata yang didukung Turki.
 
Serangan ini menargetkan sejumlah bangunan administratif, tetapi pasukan SDF berhasil mempertahankan sebagian besar kota, meskipun terjadi bentrokan sengit.
 

Pemerintahan AANES

Pasukan Demokratik Suriah, Pemberontak Suriah Dukungan Amerika Serikat
Gambar: Wilayah SDF (Kuning) dan Pemberontak lainnya (Hijau). (Liveuamap, 10 Desember 2024)
 
Administrasi Otonom Suriah Utara dan Timur (AANES) adalah wilayah de facto otonom di Suriah yang dibentuk di tengah kekacauan Perang Sipil Suriah.
 
Sejak 2015, AANES telah mengembangkan status sebagai entitas pemerintahan sendiri yang mengedepankan nilai-nilai sekuler, multikulturalisme, dan kesetaraan gender.
 
Wilayah ini memegang kendali atas daerah kaya sumber daya di utara dan timur Suriah, termasuk ladang minyak dan gas di Deir ez-Zor.
 
Namun, laporan dari organisasi seperti Amnesty International dan Human Rights Watch telah memberikan kritik tajam terkait praktik hak asasi manusia di wilayah ini.
 
Beberapa pelanggaran yang dilaporkan termasuk penahanan sewenang-wenang, kekurangan proses hukum yang adil, dan perlakuan buruk terhadap tahanan, termasuk yang diduga memiliki hubungan dengan ISIS.
 
Pada 2024, Amnesty International melaporkan lebih dari 56.000 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, ditahan dalam kondisi yang digambarkan sebagai tidak manusiawi di kamp-kamp yang dikelola oleh AANES. Mereka yang ditahan sering kali tidak diadili atau bahkan ditahan tanpa tuduhan.
 
Pasca kejatuhan rezim Bashar al-Assad pada Desember 2024, AANES menghadapi tekanan tambahan dari kelompok-kelompok yang didukung Turki, seperti Tentara Nasional Suriah (SNA), yang melancarkan serangan ke wilayah SDF di Aleppo.
 
Serangan ini mencerminkan dinamika baru konflik pasca kejatuhan Assad, dengan beberapa pihak mencoba memanfaatkan kekosongan kekuasaan untuk memperluas pengaruh mereka.
 

Dukungan Internasional dan Hubungan dengan Amerika Serikat

SDF adalah sekutu utama dalam koalisi internasional pimpinan AS melawan ISIS. Dukungan AS mencakup suplai senjata, termasuk senapan serbu M16, rudal anti-tank, dan kendaraan lapis baja ringan, serta pelatihan taktik militer dan penggunaan senjata canggih.
 
Operasi udara juga membantu dalam melumpuhkan posisi musuh secara strategis. Amerika Serikat mempertahankan kehadiran militer di wilayah timur Suriah sebagai langkah untuk mencegah kebangkitan ISIS.
 
Pasca kejatuhan Assad, AS menegaskan kembali komitmennya untuk menjaga stabilitas di wilayah timur laut Suriah.
 
Dengan sekitar 900 personel yang ditempatkan di sana, AS terus mendukung SDF dalam mengelola keamanan kamp-kamp besar seperti al-Hol dan al-Roj, yang menampung lebih dari 30.000 anggota keluarga mantan pejuang ISIS.
 
Operasi militer AS baru-baru ini menargetkan kamp-kamp ISIS yang tersisa, dengan serangan udara yang menghancurkan lebih dari 75 target dalam upaya mencegah kebangkitan kelompok teroris ini.
 
Namun, ketegangan dengan Turki tetap menjadi tantangan besar. Ankara terus menuduh SDF memiliki hubungan dengan PKK, sementara AS berusaha menyeimbangkan aliansi militernya dengan SDF dan upaya diplomatiknya dengan Turki.
 
Bentrokan di Manbij menjadi salah satu contoh nyata dari konflik ini, dengan kedua belah pihak saling berebut kendali atas wilayah strategis tersebut.
 

Masa Depan SDF

Dengan kekuatan sekitar 100.000 personel pada 2021, SDF tetap menjadi pemain utama di Suriah utara dengan mengandalkan dukungan logistik dari Amerika Serikat, pengelolaan wilayah kaya sumber daya seperti ladang minyak di Deir ez-Zor, serta upaya membangun aliansi lokal yang kuat untuk menghadapi ancaman eksternal seperti serangan Turki dan ketegangan internal.
 
Wilayah yang mereka kuasai mencakup sekitar 25% dari total wilayah Suriah, termasuk area kaya sumber daya seperti ladang minyak di Deir ez-Zor.
 
Tantangan ke depan meliputi tekanan dari Turki, ketidakstabilan politik internal, dan kebutuhan untuk membangun struktur pemerintahan yang inklusif.
 
Sebagai representasi dari visi pluralisme dan desentralisasi di Suriah, SDF menjadi simbol perlawanan terhadap kelompok ekstremis sekaligus tantangan bagi dominasi rezim Assad.
 
Namun, kelangsungan dan keberhasilan mereka sangat bergantung pada dukungan internasional dan kemampuannya untuk mempertahankan legitimasi di mata komunitas internasional.
 
Baca Juga:
Assad Tumbang, Perang Saudara Suriah Berakhir?

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan