Mereka dilaporkan memasuki Mesir dari Jalur Gaza pada Rabu, 1 November 2023, dalam penyeberangan pertama sejak serangan Hamas 7 Oktober lalu.
Dilansir dari The Dawn, Kamis, 2 November 2023, ambulans mengangkut 76 warga Palestina yang terluka ke Mesir, sedangkan enam bus membawa 335 pemegang paspor asing yang terjebak di Gaza.
Pihak berwenang Mesir mengatakan, mereka akan mengizinkan 90 warga Palestina yang terluka dan sekitar 545 orang asing dan warga negara ganda untuk menyeberang pada Rabu.
“Terminal Rafah akan dibuka kembali pada Kamis untuk memungkinkan masuknya lebih banyak orang asing dan warga negara ganda,” kata sumber keamanan.
Di antara orang asing tersebut terdapat 31 warga Austria, empat warga Italia, lima warga negara Prancis, dan sejumlah warga Jerman.
Pada hari Selasa, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan kepada Kongres bahwa sekitar 1.000 orang, termasuk 400 orang Amerika dan kerabat dekat mereka, terjebak di Gaza untuk mencari evakuasi.
Militer Israel mengklaim telah membunuh Ibrahim Biari, seorang komandan Hamas yang “berpenting dalam mengorganisir serangan 7 Oktober”, dalam serangan hari Selasa di kamp pengungsi Jabalia.
Rekaman menunjukkan asap mengepul di atas kamp dan orang-orang memilah-milah tumpukan puing dan membawa pergi korban luka. “Ini adalah pembantaian,” kata seorang saksi mata di tempat kejadian.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan, dia terkejut dengan tingginya jumlah korban di Jabalia. Dia mendesak semua pihak untuk menghormati “hukum perang dan kemanusiaan”.
Layanan komunikasi dan internet kembali terputus di Gaza pada Rabu. Warga Palestina mengatakan sebuah bom menghantam sebuah rumah sakit mata di Kota Gaza pada Rabu, menyebabkan kebakaran.
Evakuasi WNI
Proses evakuasi juga dilakukan pemerintah Indonesia terhadap WNI yang ada di Gaza. Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kemenlu RI Judha Nugraha mengatakan, kondisi para WNI selamat di lokasi masing-masing.Ia mengatakan, saat ini pintu perbatasan Mesir-Palestina di Rafah secara terbatas sudah dibuka.
“Kendala saat ini adalah lokasi tempat tinggal para WNI masih terjadi pertempuran, sehingga evakuasi aman belum bisa dilakukan,” ungkap Judha.
Ia menambahkan, tim KBRI Kairo sudah siaga di Perbatasan Rafah sejak kemarin sore.
Sebanyak 10 WNI berada di Gaza saat ini. Mereka terdiri dari tiga relawan MER-C, dan dua keluarga WNI.
Namun, hanya tujuh yang akan dievakuasi. Judha mengatakan, tiga orang memutuskan untuk tetap tinggal dan tidak dievakuasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id