Mengutip beberapa sumber medis, kantor berita Palestina WAFA melaporkan pada Senin kemarin bahwa militer Israel telah melakukan tiga pembunuhan massal terhadap keluarga-keluarga Palestina di Jalur Gaza, menewaskan 22 orang dan membuat 102 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir.
Melansir dari Gulf Times, Selasa, 16 Juli 2024, disebutkan bahwa ribuan korban diyakini masih berada di balik reruntuhan bangunan, dengan personel medis dan petugas pertahanan sipil belum dapat menjangkau mereka.
Sabtu lalu, tentara Israel melakukan pembantaian mengerikan di kamp-kamp pengungsi Palestina di kota Al-Mawasi di selatan Jalur Gaza, yang menewaskan 90 orang dan 300 korban luka, banyak di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Militer Israel menyerang Jalur Gaza bagian selatan dan tengah pada Senin kemarin setelah serangan akhir pekan, yang menewaskan sejumlah warga Palestina yang sedang mencari perlindungan di kamp darurat.
Lebih jauh ke selatan di kota Rafah, fokus utama kemajuan Israel sejak Mei, sejumlah warga melaporkan pertempuran baru. Pasukan Israel di bagian barat dan tengah kota Rafah telah menyerang beberapa rumah, kata mereka.
Gencatan Senjata Gaza
Pejabat medis Gaza mengaku menemukan 10 warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel di wilayah timur kota, beberapa di antaranya sudah mulai membusuk.Militer Israel juga meningkatkan serangan udara dan tank di Gaza tengah di kamp pengungsi bersejarah Al-Bureij dan Al-Maghazi. Pejabat kesehatan setempat mengatakan lima warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di sebuah rumah di kamp Maghazi.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken telah bertemu dua pejabat penting Israel dalam membahas pembicaraan yang sedang berlangsung menuju kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok pejuang Palestina Hamas, menurut laporan juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller.
Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer dalam pertemuan tersebut menegaskan bahwa Tel Aviv masih berkomitmen untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata berdasarkan persyaratan yang ditetapkan Presiden AS Joe Biden pada 31 Mei.
Baca juga: Komandannya Diserang Israel, Hamas Mundur dari Negosiasi Gencatan Senjata
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News