Israel janji akan mengevakuasi bayi-bayi dari rumah sakit di Gaza. (AFP)
Israel janji akan mengevakuasi bayi-bayi dari rumah sakit di Gaza. (AFP)

Militer Israel Janji Evakuasi Bayi dari Gaza di Tengah Perang

Marcheilla Ariesta • 12 November 2023 19:00

Gaza: Militer Israel mengatakan pihaknya siap mengevakuasi bayi-bayi dari rumah sakit terbesar di Gaza hari ini, Minggu, 12 November 2023. 

Keputusan ini diambil usai pejabat Palestina mengatakan, dua bayi baru lahir meninggal dan puluhan lainnya dalam bahaya setelah bahan bakar habis di tengah pertempuran sengit di daerah tersebut.

Ketika situasi kemanusiaan memburuk, otoritas perbatasan Gaza mengatakan penyeberangan Rafah ke Mesir akan dibuka kembali pada Minggu untuk pemegang paspor asing setelah ditutup pada Jumat.

Hamas mengatakan, pihaknya telah menghancurkan seluruh atau sebagian lebih dari 160 sasaran militer Israel di Gaza, termasuk lebih dari 25 kendaraan dalam 48 jam terakhir. 

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan Hamas telah kehilangan kendali atas Gaza utara.

Pada konferensi pers Sabtu malam, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan kematian lima tentara Israel lagi di Gaza. Militer Israel menambahkan, 46 orang telah tewas sejak operasi darat di sana dimulai.

Sebanyak dua bayi prematur meninggal di Rumah Sakit al-Shifa di Gaza. Ini terjadi setelah unit perawatan intensif neonatal berhenti beroperasi karena kekurangan listrik.

"Sementara 37 bayi lainnya yang juga dirawat di unit perawatan intensif neonatal, berisiko kehilangan nyawa karena rumah sakit kehabisan bahan bakar untuk menyalakan inkubator mereka," Direktur Rumah Sakit al-Shifa, Mohammed Abu Salmiya mengatakan kepada Al Jazeera

Sayangnya, kami kehilangan dua dari 39 bayi karena pemadaman listrik,” kata Abu Salmiya, kepala kompleks medis terbesar di Gaza. 

"Kita berbicara tentang bayi prematur yang memerlukan perawatan sangat intensif," ujar Abu Salmiya.

Ia menjelaskan, kedua bayi tersebut meninggal karena kekurangan bahan bakar di rumah sakit yang menyediakan listrik ke inkubator sehingga memungkinkan suhu hangat dan aliran oksigen konstan. Rumah sakit tersebut telah dikepung dan menjadi sasaran serangan sengit Israel.

“Mereka meninggal karena suhu rendah dan kekurangan oksigen. Kami sekarang menggunakan metode primitif untuk menjaga mereka tetap hidup,” kata direktur tersebut.

“Kami memiliki persediaan listrik sampai pagi. Begitu listrik padam, bayi-bayi yang baru lahir ini akan meninggal sama seperti anak-anak lainnya,” Abu Salmiya memperingatkan.

Ashraf Al-Qidra, yang mewakili kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas, mengatakan rumah sakit tersebut menghentikan operasinya setelah bahan bakar habis. Dia mengatakan dua bayi meninggal di inkubator sebagai akibatnya. Katanya totalnya ada 45 bayi.

Dia mengatakan, penembakan Israel menewaskan seorang pasien dalam perawatan intensif dan penembak jitu Israel yang berada di atap rumah menembaki kompleks medis dari waktu ke waktu, sehingga membatasi kemampuan orang untuk bergerak.

Baca juga: Inkubator Rusak Akibat Serangan Israel, Dua Bayi Gaza Meninggal


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan