Merespons aksi anarkis para pedemo, Presiden Kenya William Ruto pun mengerahkan kekuatan militer.
"Kematian, kekacauan," demikian judul berita utama halaman depan surat kabar Standard. Sementara Daily Nation menggambarkan situasi di Kenya sebagai "Pandemonium" dan mengatakan: "Fondasi negara telah terguncang hingga ke akar-akarnya."
Unjuk rasa di Kenya yang sebagian besar digerakkan pemuda ini dimulai secara damai pekan lalu. Ribuan demonstran berbaris secara teratur di ibu kota Nairobi dan di seluruh negeri dalam menentang kenaikan pajak.
Namun ketegangan meningkat tajam pada Selasa sore, ketika polisi menembakkan peluru tajam ke arah kerumunan. Massa yang marah menerobos kompleks parlemen, dan kelompok hak asasi manusia mengatakan aksi kekerasan tersebut telah menyebabkan lima orang tewas dan lebih dari 30 lainnya terluka.
Beberapa jam kemudian, Menteri Pertahanan Aden Bare Duale mengumumkan bahwa pemerintah telah mengerahkan tentara untuk mendukung polisi dalam mengatasi "darurat keamanan" di Kenya.
Dalam konferensi pers larut malam, Ruto memperingatkan bahwa pemerintahannya akan mengambil tindakan tegas terhadap "kekerasan dan anarki," dan menyamakan beberapa demonstran dengan "penjahat."
"Penjahat yang berpura-pura menjadi pengunjuk rasa damai untuk meneror masyarakat, wakil-wakil mereka yang terpilih, dan lembaga-lembaga yang didirikan berdasarkan konstitusi kita, jangan berharap bisa bebas dari hukuman," tegas Ruto, dikutip dari AFP, Rabu, 26 Juni 2024.
Pemerintah Kenya terkejut dengan intensitas penolakan masyarakat terhadap usulan kenaikan pajak. Asi protes ini sebagian besar dipimpin generasi muda, Generasi Z Kenya – yang berpuncak pada adegan mengejutkan di gedung parlemen yang disiarkan langsung di televisi.
Gambar yang dibagikan di televisi lokal setelah massa menerobos barikade menunjukkan gedung parlemen tersebut dijarah, perabotannya terbakar, dan jendelanya dipecahkan.
Polisi melepaskan tembakan ke arah massa yang marah, menewaskan beberapa orang. Penyelenggara protes mendesak warga untuk berjalan pulang bersama-sama dan tetap menjaga keamanan diri.
Baca juga: Protes Kenaikan Pajak di Kenya Rusuh, 200 Orang Dilaporkan Terluka
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News