"Ledakan diakibatkan kelalaian saat mengisi tangki oksigen," ujar Gubernur distrik Kahrizak kepada Radio Free Europe/Radio Liberty, Selasa 7 Juli 2020.
Tembok sebuah perusahaan bernama Saipa Press rusak akibat terkena ledakan yang berasal dari pabrik Sepahan Boresh. Kencangnya ledakan dikabarkan terdengar di Kahrizak dan juga wilayah selatan Teheran.
Ini merupakan ledakan ketiga di wilayah Teheran dalam dua pekan terakhir. Pada Jumat 26 Juni, ledakan dikabarkan terjadi di sebuah fasilitas penyimpanan gas di Teheran. Media Iran melaporkan insiden tersebut terjadi di "area publik" di Parchin.
Beberapa hari setelahnya pada 30 Juni, ledakan lainnya terjadi di sebuah fasilitas medis di Teheran. Ledakan tersebut menewaskan 19 orang. Laporan awal menyebutkan ledakan tersebut juga diakibatkan masalah pada tangki oksigen.
Sabtu pekan kemarin, kebakaran melanda pembangkit listrik Shahid Medhaj Zargan di kota Ahvas. Kebocoran gas klorin di sebuah pabrik kimia di kawasan yang sama juga telah membuat puluhan karyawan dilarikan ke rumah sakit.
Kebakaran dan ledakan juga terjadi di fasilitas nuklir Natanz di Iran. Teheran menegaskan ledakan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka.
Juru bicara AEOI, Behrouz Kamalvandi, menuturkan bahwa kebakaran dan ledakan di situs nuklir utama Iran itu menyebabkan melambatnya produksi centrifuge. Hal tersebut berimbas pada produksi uranium, bahan kimia yang dapat digunakan untuk pembangkit listrik maupun membuat senjata nuklir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News