Prajurit Nigeria bersiaga dalam mengantisipasi serangan kelompok militan dan ekstremis. (Foto: AFP)
Prajurit Nigeria bersiaga dalam mengantisipasi serangan kelompok militan dan ekstremis. (Foto: AFP)

PBB Terkejut atas Serangan Ganda di Nigeria

Willy Haryono • 15 Juni 2020 08:36
New York: Perserikatan Bangsa-Bangsa mengaku "terkejut" atas serangan ganda yang melanda dua wilayah di negara bagian Borno, Nigeria, pada akhir pekan kemarin. Serangan terjadi di Monguno -- kota tempat beroperasinya pekerja PBB -- dan di sebuah desa di Nganzai.
 
Serangan ganda yang menewaskan puluhan orang itu terjadi beberapa hari usai 81 warga tewas dalam serangan kelompok bersenjata di Gubio.
 
Dalam sebuah pernyataan resmi, PBB mengonfirmasi bahwa "militan grup bersenjata tanpa kewarganegaraan" telah memasuki Monguno pada Sabtu pagi.

"Sejumlah warga sipil, termasuk anak perempuan berusia empat tahun, tewas dibunuh. Sebanyak 37 warga sipil lainnya terluka," ujar PBB, dilansir dari BBC, Senin 15 Juni 2020.
 
PBB mengaku telah mengerahkan pasukan keamanan ke Monguno untuk mencegah serangan lebih lanjut. Sekitar 50 relawan PBB bekerja di sebuah fasilitas di kota Monguno.
 
Grup pecahan Boko Haram, Islamic State West Africa Province (ISWAP), mengklaim bertanggung jawab atas serangan ganda tersebut.
 
Militan ISWAP juga membakar jalur kemanusiaan PBB dan sebuah kantor polisi di Monguno. Usai beraksi, mereka memberikan surat kepada warga setempat, yang isinya adalah ancaman agar tidak bekerja sama dengan militer Nigeria atau organisasi relawan internasional.
 
Menurut keterangan sejumlah saksi mata, para penyerang di Monguno membawa persenjataan berat, termasuk peluncur roket. Baku tembak pun terjadi antara penyerang dan pasukan pemerintah.
 
Dari Monguno, militan ISWAP memasuki Nganzai di hari yang sama dan membunuh sedikitnya 40 warga sipil.
 
Warga dari desa Goni Usmanti di Nganzai mengatakan kepada AFP bahwa para militan menembak mati 38 orang dan membakar sebuah truk dengan beberapa penumpang di dalamnya.
 
Ratusan orang yang terluka di Nganzai dilarikan ke sejumlah rumah sakit. Namun karena terbatasnya kapasitas rumah sakit, sejumlah korban luka terpaksa harus dirawat di luar ruangan.
 
Selain Monguno dan Nganzai, ISWAP juga mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Gubio yang terjadi beberapa hari lalu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan