Pemandangan salah satu sudut kota Tunis, Tunisia. (AFP)
Pemandangan salah satu sudut kota Tunis, Tunisia. (AFP)

Tunisia Tak Berencana Normalisasi Hubungan dengan Israel

Willy Haryono • 16 Desember 2020 12:14
Tunisia: Pemerintah Tunisia menegaskan tidak memiliki rencana mengikuti langkah Maroko yang telah mengakui dan menormalisasi hubungan dengan Israel. Perdana Menteri Hichem Mechichi menegaskan bahwa menormalisasi hubungan dengan Israel "tidak ada dalam agenda" Tunisia.
 
Pekan kemarin, Maroko menjadi negara Arab keempat yang sepakat menormalisasi hubungan Israel. Tiga negara lainnya adalah Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Sudan.
 
Sebagai balasan atas normalisasi hubungan dengan Israel, Presiden Amerika Serikat Domald Trump mengakui kedaulatan Maroko di kawasan Sahara Barat.

"Kami menghormati pilihan Maroko. Maroko adalah negara saudara yang sangat kami cintai," kata PM Mechichi dalam wawancara bersama kantor berita France 24. Kendati menghormati Maroko, ia menegaskan normalisasi dengan Israel tidak ada dalam agenda nasional.
 
Baca:  Menlu Tegaskan RI Tak akan Normalisasi Hubungan dengan Israel
 
PM Mechichi mengaku tidak pernah didekati pemerintahan Trump mengenai isu normalisasi. "Setiap negara memiliki kenyataan, kebenaran, dan diplomasinya masing-masing, yang sudah tentu dianggap terbaik bagi masyarakatnya," tutur PM Mechichi, dilansir dari laman Arutz Sheva pada Rabu, 16 Desember 2020.
 
Tunisia, seperti kebanyakan negara Arab lainnya, tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
 
Pada 2014, Menteri Pariwisata Tunisia dikritik parlemen atas kunjungan ke Israel di tahun 2006. Kala itu, ia datang ke Israel untuk ikut serta dalam program pelatihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pemuda Arab Palestina.
 
Tiga tahun setelahnya, Tunisia melarang film "Wonder Woman" yang menampilkan bintang asal Israel, Gal Gadot. Tunisia melarang film itu karena Gadot membela operasi anti-terorisme Operation Protective Edge via laman Facebook.
 
Pada 2018, seorang anggota legislatif Tunisia menyobek bendera Israel dalam sebuah sesi di parlemen untuk mendorong keinginannya mensahkan undang-undang terkait hubungan dengan Israel.
 
Sebelumnya pada tahun ini, Presiden Tunisia Kais Saied mendeskripsikan perjanjian damai Timur Tengah ala Trump -- dilabeli "Perjanjian Abad Ini" -- sebagai sebuah "Ketidakadilan Abad Ini."

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan