“Kerajaan Arab Saudi mendukung rakyat Yaman dan aspirasinya untuk perdamaian, stabilitas, dan keamanan,” pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, seperti dikutip dari Saudi Press Agency (SPA), Kamis 31 Desember 2020.
“Yaman akan tetap teguh dalam mencapai tujuan mereka dan mendapatkan kembali legitimasi,” imbuh pernyataan itu.
Serangan di bandara terjadi beberapa saat setelah sebuah pesawat mendarat membawa kabinet Yaman yang baru dibentuk.
Sedikitnya 27 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat ledakan dahsyat di Bandara Internasional Aden pada 30 Desember. Ledakan terjadi tak lama setelah sebuah pesawat yang membawa anggota pemerintah baru Yaman mendarat.
Televisi Yaman, Al Hadath melaporkan, para menteri tidak terluka, dan seorang koresponden Al Arabiya mengindikasikan bahwa ledakan itu disertai dengan tembakan.
Baca: Serangan Rudal di Bandara Yaman Tewaskan 16 Orang.
Menteri Informasi Yaman Muammar al-Eryani menyatakan melalui akun Twitter pribadinya bahwa "serangan teroris pengecut" dilakukan oleh "milisi Huthian yang didukung Iran."
Perdana Menteri Maeen Abdulmalik mengatakan semua anggota kabinet "baik-baik saja" setelah serangan Rabu.
Namun insiden itu menunjukkan kesulitan yang dihadapi Pemerintah Yaman yang dimaksudkan oleh Arab Saudi untuk menyatukan dua sekutu dalam perang melawan gerakan pemberontak Houthi yang berpihak pada Iran.
Beberapa jam setelah serangan itu, ledakan kedua terdengar di sekitar istana kepresidenan Masheeq Aden di mana anggota kabinet termasuk Maeen serta Duta Besar Saudi untuk Yaman, Mohammad al-Jaber, telah diamankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id