Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian. (AFP)
Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian. (AFP)

Arab Saudi dan Iran Buka Kembali Kedubes dalam Beberapa Hari ke Depan

Willy Haryono • 29 April 2023 13:04
Riyadh: Arab Saudi dan Iran akan membuka kembali kedutaan besar di ibu kota masing-masing "dalam beberapa hari ke depan," kata Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian. Pernyataan ini merupakan perkembangan selanjutnya dari menghangatnya hubungan kedua negara yang sempat menutup misi diplomatik masing-masing tujuh tahun lalu.
 
Berbicara dalam konferensi pers di ibu kota Lebanon, Beirut pada Jumat kemarin, Amir-Abdollahian tidak memberikan tanggal spesifik untuk pembukaan kembali kedubes, yang ditutup sejak tahun 2016.
 
Kedua negara mencapai kesepakatan di Tiongkok awal bulan lalu untuk membangun kembali hubungan diplomatik dan membuka kedubes setelah tujuh tahun bersitegang.

"Selama panggilan telepon terakhir antara menteri luar negeri Iran dan Arab Saudi pada Idulfitri, kami sepakat bekerja dalam beberapa hari mendatang untuk membuka kembali kedutaan Iran dan Saudi di Teheran dan Riyadh," kata Amir-Abdollahian, seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Sabtu, 29 April 2023.
 
Baca juga:  Makin Lengket, Arab Saudi-Iran Saling Ucapkan Selamat Idulfitri
 
Hubungan Arab Saudi dan Iran mulai memburuk pada 2015 menyusul intervensi Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dalam perang Yaman, setelah pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran menggulingkan pemerintah yang didukung Riyadh. Houthi pun kala itu menguasai ibu kota Yaman, Sanaa.
 
Ketegangan antara Arab Saudi dan Iran telah memicu konflik di seluruh wilayah, termasuk perang sipil Suriah.
 
Amir-Abdollahian berbicara di akhir kunjungannya ke Lebanon, di mana dirinya bertemu jajaran pejabat setempat, termasuk pemimpin kelompok Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah.
 
Ia mengonfirmasi bahwa Presiden Iran Ebrahim Raisi akan mengunjungi Suriah dalam "waktu dekat" tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
 
Kunjungan itu akan menjadi yang pertama oleh seorang presiden Iran kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak pecahnya perang saudara di Suriah pada 2011. Dengan bantuan militer dan dukungan ekonomi dari Iran dan Rusia, Assad mampu mengubah gelombang konflik dan mendapatkan kembali kendali di sebagian besar wilayah negaranya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan