Sementara itu, di Malawi, tercatat 225 orang meninggal akibat topan ini.
Nyusi mengatakan, kematian terkait topan di Mozambik disebabkan oleh tenggelam, sengatan listrik, kebakaran, dinding dan pohon yang tumbang, dan petir.
"Kota Quelimane adalah yang paling parah terkena dampak Topan Freddy ini, sebanyak 50 ribu orang mengungsi ke lebih dari 130 pusat penampungan sementara," katanya, dikutip dari VOA, Kamis, 16 Maret 2023.
Ia menambahkan, lebih dari 1.500 ruang kelas dan 52 klinik juga hancur di Provinsi Zambezia.
Nyusi mengungkapkan, sebanyak 250 personel keamanan dikerahkan untuk operasi penyelamatan. Hampir USD4 juta dialokasikan untuk mendukung upaya pemulihan.
Baca juga: Setelah Menewaskan 225 orang di Malawi, Topan Freddy Melemah
"Mozambik akan memiliki kantor rekonstruksi pasca-siklon permanen, dan penilaian kerusakan akan segera dilakukan, diikuti dengan mobilisasi sumber daya internal dan eksternal untuk pemulihan dan rekonstruksi kabupaten yang terkena dampak di provinsi Zambezia," sambungnya.
Nyusi mengatakan, topan memutus jalan dan aliran listrik ke beberapa daerah, dan hujan terus menerus menghambat upaya pencarian dan penyelamatan di enam provinsi yang terkena dampak.
Topan Freddy menghantam Mozambik untuk kedua kalinya pada Sabtu lalu. Ini menjadi salah satu siklon tropis terlama yang pernah tercatat sejak pertama kali mendarat pada Februari lalu di Madagaskar.
Topan tersebut, yang kemudian diturunkan menjadi badai tropis, menyebabkan hujan deras di Mozambik dan Malawi. Hal ini menyebabkan banjir parah yang menyapu jalanan dan jembatan, serta mengubur rumah-rumah di bawah lumpur tebal.
Puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal dan banyak yang hilang. Hal ini berarti jumlah kematian pasti akan meningkat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News