Pernyataan disampaikan Guterres saat dirinya berada di antara antrean truk berisi bantuan kemanusiaan yang seharusnya dikirim ke Jalur Gaza.
Selain soal bantuan, Guterres juga menyebut kelaparan di Gaza tersebut sebagai sebuah "kebiadaban moral," dan sekali lagi mendesak agar gencatan senjata segera diterapkan antara Israel dan kelompok Hamas, lapor kantor berita Azernews dan mengutip Hurriyyet, Minggu, 24 Maret 2024.
Guterres berbicara di sisi perbatasan Mesir tidak jauh dari kota Rafah di Gaza selatan, tempat Israel berencana melancarkan serangan darat meski ada peringatan luas mengenai potensi bencana kemanusiaan. Lebih dari separuh penduduk Gaza mengungsi di kota tersebut.
"Serangan lebih lanjut akan memperburuk keadaan – lebih buruk bagi warga sipil Palestina, lebih buruk lagi bagi para sandera, dan lebih buruk lagi bagi semua orang di wilayah tersebut," kata Guterres.
Sang sekjen berbicara sehari setelah Dewan Keamanan PBB gagal mencapai konsensus mengenai kata-kata dalam resolusi yang disponsori Amerika Serikat seputar dukungan terhadap "gencatan senjata segera dan berkelanjutan."
Baca juga: Rusia-Tiongkok Veto Resolusi Gencatan AS
Guterres berulang kali mencatat kesulitan dalam menyalurkan bantuan ke Gaza, yang oleh lembaga bantuan internasional hampir sepenuhnya disalahkan kepada Israel.
"Di sini, dari persimpangan ini, kita melihat kesedihan dan ketidakberdayaan. Antrean panjang truk bantuan yang terhalang di satu sisi gerbang, dan bayangan panjang kelaparan di sisi lain," tutur Guterres.
Sekitar 7.000 truk bantuan sedang menunggu di provinsi Sinai Utara Mesir untuk memasuki Gaza, kata Gubernur Mohammed Abdel-Fadeil Shousha dalam sebuah pernyataan.
Guterres menambahkan: "Sudah waktunya bagi Israel untuk memberikan komitmen yang kuat terhadap akses total terhadap barang-barang kemanusiaan ke Gaza, dan dalam semangat belas kasih Ramadan, ini juga saatnya untuk segera membebaskan semua sandera."
Ia kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa gencatan senjata kemanusiaan dan pembebasan sandera harus dilakukan pada waktu bersamaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News