Dubes Wisnu Edi Pratignyo berkunjung ke kantor Gubernur Provinsi Omaheke, Pijoo Nganate, di Kota Gobabis, 27 Oktober 2022. (Kemenlu RI)
Dubes Wisnu Edi Pratignyo berkunjung ke kantor Gubernur Provinsi Omaheke, Pijoo Nganate, di Kota Gobabis, 27 Oktober 2022. (Kemenlu RI)

Indonesia Jajaki Kerja Sama Peternakan dan Sekolah Kejuruan di Namibia

Willy Haryono • 31 Oktober 2022 16:03
Gobabis: ?Pemerintah Indonesia siap menjalin kerja sama dengan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah di Namibia dalam pembangunan. Pesan itu terungkap dalam kunjungan Duta Besar RI, Wisnu Edi Pratignyo, ke kantor Gubernur Provinsi Omaheke, Pijoo Nganate, di Kota Gobabis pada Kamis, 27 Oktober.
 
Kota Gobabis yang dikenal sebagai Cattle County, berada di bagian timur Namibia, berjarak sekitar 212 Km dari ibu kota Windhoek. Provinsi Omaheke memiliki populasi 80.000 orang, dimana 60 persen populasi adalah petani dan/atau peternak. Hewan ternak di Provinisi Omaheke umumnya diekspor ke Afrika Selatan.
 
Dalam kunjungan itu, Dubes RI dan Gubernur Omaheke bertukar pandangan mengenai potensi kerja sama. Gubernur Omaheke mengundang investor Indonesia untuk investasi dalam pemajuan industri dairy memanfaatkan potensi peternakan Omaheke.

"Kami mengundang investor Indonesia untuk pembangunan collection center susu sapi dari peternak dan pusat pengolahan susu sapi serta pengembangan fasilitas pemotongan hewan (abattoir/slaughter house) di Omaheke," kata Gubernur Omaheke, dalam keterangan di situs Kementerian Luar Negeri, Senin, 31 Oktober 2022.
 
Dubes Wisnu menyampaikan bahwa Pemprov Omaheke dapat mengajukan permohonan hibah Pemri melalui Indonesia AID.
 
"Pemerintah Indonesia memiliki skema hibah bantuan pembangunan melalui Indonesia Agency for International Development. Untuk memperoleh bantuan tersebut, Pemprov Omaheke dapat menyampaikan proposal yang merinci kebutuhannya," jelas Dubes Wisnu.
 
Selain berdiskusi tentang potensi peternakan, Dubes Wisnu juga menjelaskan potensi kerja sama dengan meningkatkan kapasitas SDM lewat pendidikan kejuruan/vokasi.
 
"Indonesia memiliki sekolah kejuruan pada level sekolah menengah/SMK. Siswa SMK dapat memperoleh keahlian praktikal khusus yang mempersiapkan mereka masuk dunia kerja maupun menciptakan usaha sendiri," ungkap Dubes Wisnu.
 
Guna mendalami potensi kerja sama pengembangan pendidikan kejuruan di Namibia, Dubes Wisnu dan Gubernur Pijoo Nganate mengunjungi Vocational Training Center (VTC) Omaheke, Community Skills Development Center (COSDEC) Gobabis, dan Omaheke Innovation Village (O-Space). VTC memiliki tiga fasilitas pelatihan atau workshops, yaitu administrasi perkantoran, elektronik, dan pendingin udara/AC.
 
Tahun 2023 VTC akan 2 membuka workshops baru, yaitu otomotif, kerajinan mengolah kulit dan tata busana, serta teknik fabrikasi. Sementara COSDEC menawarkan kursus pelatihan untuk administrasi perkantoran, pemasangan pipa dan saluran air, pembuatan tembok, pengelasan/fabrikasi, tata boga, dan kursus mengolah kayu.
 
Omaheke Innovation Village (O-Space) merupakan inisiatif Pemprov Omaheke untuk mendorong jiwa kewirausahaan dan inovasi. O-Space menyediakan pelatihan yang sifatnya berbayar maupun tidak berbayar untuk berbagai kalangan masyarakat.
 
Baik VTC, COSDEC maupun O-Space bertujuan untuk memberikan keahlian kepada masyarakat. Namun fungsinya tidak berjalan optimal karena terbentur kendala keterbatasan jumlah pengajar dan ketersediaan anggaran maupun peralatan. Ketiga instansi tersebut mengungkapkan kebutuhan mereka untuk menambah jumlah tenaga pengajar maupun meningkatkan keahlian para pengajarnya.
 
Baca:  KBRI Windhoek Bawa Kuliner Indonesia ke Sekolah Menengah di Namibia

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan