Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. (AFP)
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. (AFP)

Blinken ke Timur Tengah Lagi, Siap Dorong Gencatan Senjata Gaza

Willy Haryono • 19 Agustus 2024 06:59

Tel Aviv: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken kembali melakukan lawatan ke Timur Tengah, dengan Israel sebagai pemberhentian pertama pada hari Minggu kemarin,  dalam upaya lanjutan Washington mendorong kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza. Tetapi kelompok pejuang Palestina Hamas meragukan misi Blinken, dengan menuduh Israel telah merusak upaya Washington.

Hamas menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai tokoh yang “menggagalkan upaya mediator,” menunda kesepakatan, dan mengekspos sandera Israel di Gaza terhadap serangan yang sama dengan yang dihadapi warga Palestina.

Dalam lawatannya yang kesembilan ke Timur Tengah sejak perang Gaza dimulai pada Oktober 2023, Blinken akan bertemu dengan para pemimpin senior Israel termasuk Netanyahu pada Senin ini, kata seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri AS.

Setelah Israel, Blinken akan melanjutkan perjalanan ke Mesir.

Pembicaraan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pengembalian sandera yang ditawan di Gaza kini berada pada "titik kritis,” kata seorang pejabat senior pemerintahan Biden kepada wartawan dalam perjalanan ke Tel Aviv.

"Kami pikir ini adalah saat yang kritis," kata pejabat itu, seperti dikutip dari The Straits Times, Senin, 19 Agustus 2024.

Negara-negara mediator - Qatar, AS, dan Mesir - sejauh ini gagal mempersempit perbedaan antara Israel dan Hamas untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata Gaza. Negosiasi sudah berlangsung selama berbulan-bulan, dan kekerasan terus berlanjut di Gaza hingga hari Minggu kemarin.

Perang Israel-Hamas

Serangan Israel menewaskan sedikitnya 21 orang di Gaza pada 18 Agustus, kata otoritas kesehatan Palestina, termasuk enam anak dan ibu mereka dalam serangan udara di sebuah rumah di pusat kota Deir Al-Balah. Korban termuda berusia 18 bulan, kata kakek mereka Mohammed Khattab kepada Reuters.

“Apa kejahatan mereka? ... Apakah mereka membunuh seorang Yahudi? Apakah mereka menembak orang Yahudi? Apakah mereka meluncurkan roket ke orang Yahudi? ... Apa yang mereka lakukan hingga pantas menerima ini?" tanya Khattab.

Tidak ada komentar langsung dari militer Israel. Israel membantah telah menargetkan warga sipil saat memburu pejuang Hamas, menuduh kelompok itu beroperasi dari fasilitas sipil termasuk sekolah dan rumah sakit. Hamas berulang kali membantahnya.

Militer Israel mengaku telah menghancurkan peluncur roket yang digunakan untuk menyerang Israel dari kota Khan Younis di Gaza selatan, tempat pertempuran sengit dalam beberapa minggu terakhir, dan menewaskan 20 pejuang Palestina.

Di Tepi Barat, tempat kekerasan meningkat sejak perang di Gaza meletus pada Oktober tahun lalu, seorang pria Israel meninggal akibat luka yang dideritanya dalam sebuah serangan, menurut juru bicara rumah sakit.
 
Baca juga:  Israel Gempur Jenin Tepi Barat, Tewaskan 2 Petinggi Sayap Militer Hamas


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan