Ini merupakan kelanjutan dari serangan balasan Israel atas peluncuran salvo roket Iran pada 1 Oktober lalu.
Kantor berita Tasnim mengonfirmasi bahwa sistem pertahanan udara di Teheran bagian tengah telah diaktifkan sebagai respons terhadap serangan yang meningkat.
Mengutip dari Anadolu Agency, saluran televisi pemerintah Iran juga mencatat adanya enam suara keras yang menyerupai ledakan di beberapa bagian ibu kota, dengan sumber suara tersebut saat ini belum dapat diverifikasi.
Surat kabar Yedioth Ahronoth di Israel menolak klaim Iran bahwa ledakan tersebut disebabkan intersepsi pertahanan udara dan menyebut laporan tersebut sebagai salah.
Israel mengumumkan militernya melakukan "serangan tepat sasaran” terhadap "target militer" di Iran. Sebelum serangan gelombang kedua, beberapa ledakan telah terdengar di Teheran.
"Saat ini, Pasukan Pertahanan Israel sedang melakukan serangan tepat terhadap target militer di Iran," kata juru bicara militer Israel Laksamana Muda Danial Hagari dalam sebuah pernyataan.
Radio militer Israel melaporkan bahwa puluhan pesawat Israel telah melancarkan serangan di wilayah Teheran, Meshed, dan terhadap sebuah pembangkit listrik di Karaj.
Amerika Serikat (AS) telah diberitahu mengenai serangan ini sebelumnya, tetapi tidak ada keterlibatan AS dalam serangan terbaru Israel terhadap Iran, menurut seorang pejabat pertahanan di Washington.
Televisi pemerintah Israel, KAN, melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant sedang berada di gedung Kementerian Pertahanan selama serangan tersebut.
Dalam laporan malam, berdasarkan sumber yang tidak disebutkan namanya, KAN mengatakan Gallant dan Kepala Staf Umum Herzi Halevi menyetujui rencana untuk menyerang Iran, dan hanya tinggal menunggu keputusan dari pemerintah.
Baca juga: Israel Mulai Lancarkan ‘Serangan Tepat Sasaran’ ke Target Militer Iran
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News