Seorang pejabat dari perusahaan energi pemerintah Tavanir mengatakan, penutupan pabrik Bushehr dimulai pada Sabtu lalu selama pekerjaan perbaikan berlangsung. Penutupan diperkirakan akan berlangsung tiga hingga empat hari yang mungkin menyebabkan pemadaman listrik.
Ini kali pertama Iran melaporkan penutupan darurat fasilitas nuklir yang dibangun dengan dukungan Rusia tersebut.
Dilansir dari New York Post, Senin, 21 Juni 2021, sekitar tiga bulan lalu para pejabat nuklir memperingatkan sanksi Amerika Serikat terhadap Rusia dapat menghentikan produksi di fasilitas tersebut.
"Iran tidak dapat membeli suku cadang dan peralatan untuk pabrik tersebut sejak sanksi diberlakukan pada 2018," lapor media lokal.
Bushehr didorong oleh uranium yang diproduksi Rusia. Fasilitas ini dipantau oleh Badan Energi Atom Internasional PBB.
Pembangkit tersebut berada di dekat garis patahan aktif dan sebelumnya telah diguncang oleh gempa. Namun, tidak ada aktivitas seismik yang signifikan di dekat kota pelabuhan tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News