"Saya telah berbicara dengan @POTUS hari ini. Kami menekankan kembali komitmen memperkuat hubungan Irak-AS demi kesejahteraan masyarakat kedua negara," ucap PM Al-Kadhimi, dilansir dari laman Anadolu Agency pada Rabu, 24 Februari 2021.
"Kami juga berbicara mengenai kerja sama dalam memerangi Daesh dan memastikan perdamaian serta stabilitas kawasan. Dialog Strategis berlanjut untuk dijadkan roadmap menuju masa depan," lanjutnya via Twitter. Daesh adalah sebutan ISIS dalam bahasa Arab.
Dialog PM Irak dan Biden terjadi di tengah serangkaian serangan terhadap AS dan juga pasukan AS di Irak. Aksi kekerasan di Irak terus meningkat sejak tewasnya jenderal asal Iran, Qassem Soleimani, pada Januari tahun lalu.
Baca: Komandan ISIS Tewas dalam Operasi Anti-Terorisme di Irak
Dala insiden terbaru pada Senin kemarin, sebuah roket mendarat di area Green Zone di Baghdad. Area tersebut merupakan tempat berdirinya sejumlah gedung kedutaan besar, termasuk milik AS.
Dua roket tipe Katyusha telah mendarat di Green Zone, namun tidak ada satu pun korban tweas maupun luka. Selama ini AS menyalahkan milisi Syiah yang didukung Iran sebagai dalang di balik serangan semacam itu.
Milisi Syiah di Irak diduga ingin membalaskan dendam kematian Soleimani.
Selain dengan PM Irak, Biden telah menggelar berbicara dan menggelar pertemuan virtual dengan PM Kanada Justin Trudeau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News