Juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida, mengatakan dalam sebuah pesan di saluran Telegram bahwa "mediator Qatar telah melakukan upaya membebaskan tahanan Israel dengan imbalan pembebasan 200 anak-anak Palestina dan 75 wanita."
Ia menekankan bahwa gencatan senjata harus memastikan penghentian permusuhan dan memungkinkan masuknya bantuan kepada orang-orang di daerah kantong terkepung tersebut.
Mengutip dari Xinhua, Selasa, 14 November 2023, Abu Ubaida juga menekankan bahwa agresi darat, laut, dan udara Israel yang terus berlanjut mengancam kehidupan para tahanan yang mereka tahan dan faksi bersenjata Palestina lainnya di Gaza.
Operasi militer Israel di Gaza dilakukan sebagai pembalasan atas serangan kilat Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel dan menyandera 240 individu, menurut data Israel.
Selama ini, Israel menolak menerapkan gencatan senjata di Gaza dengan alasan hal tersebut hanya akan menguntungkan Hamas. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengatakan bahwa tidak akan ada gencatan senjata di Gaza sebelum Hamas membebaskan para sandera.
Baca juga: Pejabat AS Tuduh Hamas Miliki Pos Komando di Bawah RS Gaza
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News