Aktivitas di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, 10 November 2023. (AFP)
Aktivitas di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, 10 November 2023. (AFP)

Pejabat AS Tuduh Hamas Miliki Pos Komando di Bawah RS Gaza

Willy Haryono • 14 November 2023 07:28
Washington: Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) yang memiliki pengetahuan tentang data intelijen menuduh kelompok pejuang Palestina Hamas memiliki pusat komando di bawah Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza. Ia juga menuding bahwa Hamas menggunakan bahan bakar yang ditujukan untuk rumah sakit untuk kepentingan kelompok di sekitar rumah sakit terbesar di Gaza itu.
 
Informasi muncul setelah komentar yang dibuat seorang pejabat tinggi Gedung Putih bahwa Hamas menggunakan rumah sakit dan fasilitas sipil.
 
"Anda dapat melihat bahkan dari laporan sumber terbuka bahwa Hamas memang menggunakan rumah sakit, dan juga banyak fasilitas sipil lainnya, untuk komando dan kontrol, untuk menyimpan senjata, untuk menampung para pejuangnya," kata Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dalam program State of the Union CNN.

"Tanpa membahas rumah sakit khusus ini atau klaim khusus tersebut, ini adalah rekam jejak Hamas, baik secara historis maupun dalam konflik ini," sambungnya, seperti dikutip dari laman 9news.
 
Israel bersikeras bahwa tindakan militer di sekitar rumah sakit itu dibenarkan, meski ada kritik dari PBB dan organisasi internasional lainnya. Pemerintah Israel mengumumkan telah menciptakan koridor evakuasi dan menyerukan pemindahan warga sipil, selain menyediakan bahan bakar.
 
Hamas dan pejabat rumah sakit membantah tuduhan bahwa rumah sakit tersebut digunakan sebagai pusat komando.

Sikap PM Israel

Kabar bahwa penilaian intelijen AS tampaknya mendukung klaim Israel muncul ketika perhatian global terfokus pada pertempuran di sekitar rumah sakit, dan laporan menunjukkan beberapa pasien, termasuk anak-anak, meninggal dalam kondisi yang oleh direktur rumah sakit disebut sebagai "bencana."
 
"Tidak ada lagi air, makanan, susu untuk anak-anak dan bayi. Situasi di rumah sakit ini sangat buruk," kata direktur pusat medis tersebut, Muhammad Abu Salmiya, kepada CNN pada hari Senin.
 
Namun Israel bersikeras agar pasien dapat dievakuasi dari rumah sakit.
 
"Tidak ada alasan mengapa kita tidak bisa membawa pasien keluar dari sana, daripada membiarkan Hamas menggunakannya sebagai pusat komando, untuk roket yang mereka tembakkan terhadap Israel, untuk terowongan yang mereka gunakan untuk membunuh warga sipil Israel," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepada CNN.
 
Ia menambahkan bahwa Israel "berhati-hati dalam menangani rumah sakit. Namun kami juga tidak akan memberikan kekebalan terhadap teroris."
 
Baca juga:  Biden Tegaskan Rumah Sakit di Gaza Harus Dilindungi
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan