Satu tersangka tewas dalam operasi tersebut, sementara delapan lainnya ditangkap, menurut pernyataan singkat Direktorat Keamanan Publik Yordania (PSD).
Selain tiga polisi yang tewas, lima personel lainnya mengalami luka-luka. Otoritas Yordania tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Kamis lalu, Kolonel Abdul Razzaq Dalabeh, wakil kepala polisi provinsi Maan, ditembak di bagian kepala dan dibunuh saat bertugas di kota selatan Al-Husseiniya, sementara jajaran petugas berusaha "menenangkan kerusuhan," kata PSD, mengutip dari laman Middle East Eye.
Bagian selatan Yordania dilanda unjuk rasa selama beberapa hari terakhir sebagai bentuk protes atas kenaikan harga bahan bakar minyak yang telah menambah krisis biaya hidup. Kenaikan BBM termasuk solar yang digunakan truk dan bus, serta minyak tanah untuk mesin pemanas.
Pengemudi truk dan taksi, serta pedagang, bergabung dengan aksi mogok kerja di Yordania pekan lalu. Sementara beberapa video yang diunggah ke media sosial memperlihatkan para pengunjuk rasa memblokir jalan dan bentrok dengan pasukan keamanan.
Pihak berwenang Yordania untuk sementara menangguhkan akses media sosial TikTok pada Jumat kemarin. Banyak warganet Yordania mengeluhkan hal tersebut.
Unit kejahatan dunia maya PSD mengatakan bahwa mereka telah menangguhkan TikTok dengan alasan adanya "penyalahgunaan oleh pengguna, baik terkait kekerasan, seruan untuk kekacauan, dan mempromosikan video dari luar kerajaan untuk mempengaruhi perasaan warga."
Sejak awal tahun, Pemerintah Yordania telah menaikkan harga solar enam kali lipat, dan bensin lima kali lipat. Namun dalam dua bulan terakhir, Yordania telah menurunkan harga bensin hingga dua kali lipat.
Yordania mulai secara bertahap menghapus semua subsidi BBM dan secara teratur menaikkan pajak pada 2017. Ini merupakan bagian dari persyaratan Dana Moneter Internasional (IMF) yang bertujuan mengakhiri subsidi energi.
Baca: Tiga Orang Tewas dalam Operasi Anti-Terorisme di Yordania
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
