UEA mengatakan, berhasil menghancurkan tiga drone 'musuh' kemarin. Ini merupakan serangan keempat yang menargetkan negara kaya itu selama tiga pekan terakhir.
Meskipun serangan terbaru tidak segera diklaim, namun UEA menduga kelompok Houthi kembali jadi dalangnya. Serangan Houthi di awal tahun ini sudah menewaskan tiga orang.
Di ibukota Yaman yang dikuasai pemberontak, Sanaa, pejabat senior Huothi, Sultan al-Samei, menolak dukungan AS.
"Pasukan baru (AS) yang telah tiba atau akan tiba di UEA ini tidak membuat kami takut," katanya dilansir dari AFP, Kamis, 3 Februari 2022.
Baca juga: Israel Dukung Penuh UEA Terkait Serangan Houthi di Abu Dhabi
"Kami tidak akan menghentikan apa yang telah kami mulai, membela diri, dan kami tidak akan berhenti samapi agresi terhadap negara kami berhenti," katanya.
Ia menambahkan, mereka menginginkan pasukan yang mendukung dan didukung UEA untuk mundur.
Pasukan dukungan dari AS dikerahkan setelah komunikasi telepon antara Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Putra Mahkota Abu Dhabi, Mohammed bin Zayed Al-Nahyan.
Di bawah pengaturan, kapal perusak rudal USS Cole akan bermitra dengan Angkatan Laut UEA dan melakukan panggilan pelabuhan di Abu Dhabi. Sementara AS juga akan mengerahkan pesawat tempur 'generasi kelima', yang paling canggih.
"Tindakan lain, termasuk terus memberikan intelijen peringatan dini dan berkolaborasi dalam pertahanan udara," kata Kedutaan AS di UEA.
Austin dan putra mahkota juga membahas serangan Houthi. Serangan ini disebut juga mengancam angkatan bersenjata AS dan UEA yag ditempatkan di pangkalan udara Al Dhafra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News