Surat kabar Maariv menerbitkan surat yang dikirim ke Netanyahu oleh Avigdori setelah tentara Israel mengumumkan bahwa mereka secara tidak sengaja membunuh tiga sandera di Gaza.
Avigdori menulis bahwa tidak ada waktu atau sarana militer untuk menyelamatkan para sandera. Tentara Israel mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka "secara keliru" membunuh tiga sandera Israel selama pertempuran di Gaza.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari menggambarkan insiden itu sebagai sesuatu yang "tragis," dan mengatakan bahwa tentara "memikul tanggung jawab" atas peristiwa tersebut, menurut situs berita Times of Israel.
"Ini adalah wilayah di mana tentara (Israel) bertemu dengan banyak teroris, termasuk pelaku bom bunuh diri," ucapnya, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu, 16 Desember 2023.
Serangan Israel di Gaza
Ia mengidentifikasi dua sandera yang terbunuh sebagai Yotam Haim dan Samer Talalka, namun tidak mengidentifikasi sandera ketiga atas permintaan keluarganya. Netanyahu berduka atas kematian ketiga sandera, dan mengatakan itu adalah "tragedi yang tak tertahankan.""Bersama seluruh rakyat Israel, saya menundukkan kepala dalam kesedihan mendalam dan berduka atas gugurnya tiga putra tercinta kami yang disandera," tulisnya di media sosial X.
"Seluruh Negara Israel berduka malam ini," tutur Netanyahu, seraya menambahkan bahwa "pelajaran penting" akan diambil dari peristiwa ini.
Israel telah membombardir Jalur Gaza dari udara dan darat, melakukan pengepungan dan melakukan serangan darat sebagai pembalasan atas serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Setidaknya 18.800 warga Palestina telah terbunuh dan 51.000 lainnya terluka dalam serangan gencar Israel, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Sementara angka kematian di kubu Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, dengan lebih dari 130 individu masih disandera Hamas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News