Gencatan senjata selama tujuh hari yang menghentikan permusuhan antara Hamas dan Israel berakhir pada hari Jumat lalu, setelah kedua belah pihak tidak dapat menyepakati perpanjangan
Jeda tersebut memungkinkan pembebasan sandera dan pengiriman bantuan kemanusiaan dalam jumlah yang relatif lebih besar ke Gaxa.
Hastings khawatir dimulainya kembali perang di Gaza dapat semakin memperburuk nasib warga sipil.
"(Serangan Israel) memaksa puluhan ribu orang ke dalam ruang-ruang yang semakin sempit. Mereka putus asa untuk mencari makanan, air, tempat tinggal dan keamanan," kata Hastings, dilansir dari Anadolu Agency, Selasa, 5 Desember 2023.
Ia menyatakan saat ini warga Gaza merasa sangat tidak aman karena hampir tak ada lagi tempat berlindung.
"Tidak ada tempat yang aman di Gaza dan tidak ada tempat yang tersisa untuk dituju. Kondisi yang dibutuhkan untuk mengirimkan bantuan kepada masyarakat Gaza tidak ada. Skenario yang lebih buruk akan terjadi, di mana operasi kemanusiaan mungkin tidak akan mampu merespons," tutur Hastings.
Hampir 16.000 orang telah terbunuh dalam serangan Israel, dengan sekitar 70% di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Sekitar 1,8 juta warga Palestina telah mengungsi, mewakili sekitar 80% dari populasi Gaza, menurut PBB.
"Apa yang kita lihat hari ini adalah tempat penampungan yang tidak memiliki kapasitas, sistem kesehatan yang tumbang, kurangnya air minum bersih, tidak ada sanitasi yang layak, dan nutrisi yang buruk bagi orang-orang yang sudah kelelahan secara mental dan fisik: sebuah formula terjadinya epidemi dan bencana kesehatan masyarakat," tambah Hastings.
Sekitar setengah dari perumahan Gaza telah rusak atau hancur. Israel melancarkan serangannya sebagai pembalasan atas serangan lintas batas yang dilakukan Hamas yang menewaskan lebih dari 1.200 orang, menurut angka resmi Israel.
Hastings mengatakan ruang untuk operasi kemanusiaan di Gaza terus berkurang dan para relawan bantuan tidak lagi dapat mengakses dua rute terpenting yang diperlukan untuk melakukan operasi.
"Pengumuman pembentukan zona aman tanpa jaminan bahwa orang-orang dapat bergerak bebas dan bahwa bantuan dapat dikirimkan ke tempat yang membutuhkan, sangat mengkhawatirkan. Zona-zona ini tidak bisa dikatakan aman," ungkapnya. (Kanaya Hairunissa)
Baca juga: AS Berharap Israel Hormati Zona Larangan Terbang di Gaza
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News