"Saat berada di Teluk Arab, IKECSG berpatroli untuk memastikan kebebasan navigasi di perairan internasional utama sambil mendukung persyaratan CENTCOM di seluruh wilayah," kata Komando Pusat dalam sebuah pernyataan.
Mengutip dari The Maritime Executive, transit kapal induk melalui titik konflik maritim ini terjadi tak lama setelah berita serangan terhadap dua kapal terkait Israel, yaitu kapal boks CMA CGM Symi dan kapal tanker produk Central Park.
USS Dwight D. Eisenhower dan pengawalnya pertama kali dikirim ke Mediterania Timur, dan diharapkan bisa membantu USS Gerald R. Ford. Namun ketika kampanye Israel melawan kelompok Hamas yang didukung Iran berlanjut di Gaza, Pentagon memperluas penempatan Ford Carrier Strike Group.
Ford tetap ditempatkan di Mediterania Timur untuk menghalangi kelompok Hizbullah asal Lebanon yang didukung Iran, yang sebelumnya menggunakan roket dan rudal untuk menyerang Israel selama periode ketegangan yang meningkat.
Selama periode pertempuran saat ini, Hizbullah belum terlibat dalam konflik berskala penuh, walau bentrokan di perbatasan telah terjadi.
Sementara Ford tetap disiagakan di stasiun, Eisenhower menuju ke selatan melalui Terusan Suez pada 4 November. Kapal itu melakukan transit di Selat Bab El-Mandeb dan menuju ke Laut Arab. USS Eisenhower bisa memberikan pencegahan terhadap keterlibatan Iran lebih lanjut dalam konflik Israel-Hamas.
Menurut USNI, keputusan untuk mengirim Eisenhower melalui Selat Hormuz yang diawasi ketat menandai perubahan dari kebijakan baru-baru ini. Selama bertahun-tahun perang di Irak dan Afghanistan, AS menempatkan dua kapal induk di Teluk Persia untuk memberikan dukungan udara dan pencegahan.
Namun, Angkatan Laut AS belum memiliki kapal induk di teluk tersebut sejak 2021, ketika USS Nimitz bertugas untuk terakhir kalinya.
Baca juga: Ayatollah Khamenei Desak Negara-Negara Islam Putus Hubungan dengan Israel
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News