"Meskipun kami yakin olahraga dan politik perlu dipisahkan, sulit untuk menutup mata terhadap tuntutan nasional karena ini meniadakan demokrasi," kata Dewan dalam pernyataan pers, seperti dikutip WAFA, Jumat 31 Maret 2023.
"Orang-orang Palestina menderita kematian dan kehancuran di tangan pendudukan yang diberdayakan oleh pemerintah sayap kanan paling ekstremis, rasis, dalam sejarah modern singkat Israel,” imbuhnya.
Baca: Hormati Keputusan FIFA, Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Tidak Saling Menyalahkan. |
Dewan mengatakan "sedih melihat standar ganda yang diterapkan oleh dunia yang beradab dalam menanggapi skenario serupa ketika dilakukan oleh aktor yang berbeda."
"Sementara mengambil keputusan sepersekian detik untuk melarang Rusia dari kompetisi internasional atas invasi ke Ukraina, baik IOS dan FIFA telah menahan diri selama beberapa dekade untuk mengambil tindakan kecil terhadap Israel karena pendudukan ilegal Palestina, pelanggaran berkelanjutan terhadap hak asasi manusia, rasisme, segregasi, dan penghancuran sistematis infrastruktur Palestina," tegas pernyataan itu.
"Sebaliknya, FIFA memutuskan untuk menghukum mereka yang mendukung para korban, daripada menghukum para pelaku,” menurut mereka.
Dewan Tinggi Pemuda dan Olahraga Palestina mendesak FIFA untuk menggunakan standar yang sama dalam urusan sepak bola internasional.
"Indonesia tidak akan berada dalam situasi ini seandainya FIFA menegakkan peraturannya dalam kasus Israel, seperti yang terjadi di Rusia. Kami menyesal bahwa hal ini menyebabkan Indonesia berhak menjadi tuan rumah, tetapi yakinkan setiap pendukung tujuan kami yang adil bahwa lebih banyak negara akan segera hadir mengikuti jejak Indonesia. Apartheid perlu dilawan,” tegas pihak Dewan.
Jangan menyalahkan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan telah mendapatkan laporan dari Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir bahwa Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) telah memutuskan membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Pemerintah, tegas Presiden menghormati keputusan tersebut meskipun kecewa.“Tentunya kita harus menghormati keputusan tersebut, saya tahu keputusan ini membuat masyarakat kecewa. Saya pun sama, juga merasakan hal itu kecewa dan sedih,” ucap Presiden saat memberikan keterangan terkait Piala Dunia U-20, seperti dikutip dari laman YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 30 Maret 2023.
Presiden mengajak masyarakat agar tidak menghabiskan energi untuk saling menyalahkan satu sama lain. Sebagai bangsa yang besar, Indonesia harus melihat ke depan dan menjadikan pembatalan tersebut sebagai pembelajaran untuk membenahi sepak bola nasional.
Selain itu, Jokowi telah memerintahkan kepada Erick Thohir untuk berupaya melobi FIFA terkait sanksi yang akan dijatuhkan. Presiden berharap Indonesia tidak kehilangan kesempatan menjadi tuan rumah pada kegiatan lainnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News