“Penjaga Pantai Turki menemukan enam tubuh migran gelap yang sudah tidak bernyawa, termasuk satu orang wanita dan menyelamatkan nyawa 66 migran lainnya yang ditemukan dalam rakit penyelamatan di pesisir Pantai Marmaris,” ujar kementerian dalam pernyatan tertulis, seperti yang dikutip dalam laman Anadolu, pada Rabu, 14 September 2022.
Migran yang diselamatkan tersebut kemudian memberitahukan Dinas Penjaga Pantai Turki bahwa mereka didorong kembali ke perairan wilayah Turki oleh pasukan Yunani saat mereka sedang bergerak dengan empat rakit penyelamatan mereka.
Setelah pernyataan tersebut, satuan Penjaga Pantai Turki pun langsung dikirimkan ke tempat kejadian dengan helikopter, pesawat terbang milik penjaga pantai dan perahu milik penjaga pantai. Berkat usaha penyelamatan mereka, 66 migran dapat diselamatkan.
Sebanyak tujuh orang yang diselamatkan tersebut terlihat bertahan dengan rakit penyelamatan yang setengah tenggelam. Namun, mayat dari migran gelap, termasuk satu orang wanita, dua bayi dan tiga anak-anak juga diambil dari dalam perairan.
Ankara serta grup pendukung hak asasi global lainnya memang terus-menerus menyalahkan praktik illegal Yunani yang mendorong para pencari suaka kembali ke perairan Turki dan melarang mereka masuk ke Yunani.
Grup pendukung hak asasi tersebut mengatakan bahwa hal itu melanggar nilai kemanusiaan dan hukum internasional dengan membahayakan nyawa dari migran yang rentan, termasuk wanita dan anak-anak.
Sampai dengan saat ini, Türki sendiri telah menjadi titik transit utama untuk para pencari suaka yang ingin menyeberang ke Eropa untuk memulai hidup baru, terutama mereka yang lari dari perang dan penganiayaan. (Gabriella Carissa Maharani Prahyta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News