Foto Pemimpin Agung Ayatollah Ali Khamenei yang diretas di televisi nasional Iran. (Yahoo News)
Foto Pemimpin Agung Ayatollah Ali Khamenei yang diretas di televisi nasional Iran. (Yahoo News)

TV Nasional Iran Diretas, Hadirkan Wajah Pemimpin Agung dan Mahsa Amini

Medcom • 10 Oktober 2022 21:59
Teheran: Sejumlah peretas (hackers) yang mendukung gelombang aksi protes di Iran meretas siaran berita televisi nasional pemerintah dengan menghadirkan gambar pemimpin agung Ayatollah Ali Khamenei yang seolah menjadi sasaran tembak pada akhir pekan kemarin. Di bawah wajah Ayatollah Ali Khamenei terlihat ada beberapa foto perempuan, termasuk Mahsa Amini.
 
Aksi protes masif di Iran dipicu kematian Mahsa Amini, perempuan yang ditangkap polisi moral Iran karena dianggap dinilai melanggar aturan memakai hijab di ruang publik.
 
Dalam pesan anti-pemerintah lainnya, para aktivis membuat tulisan "Matilah Khamenei" dan "Polisi adalah Pembunuh Rakyat" dengan cat semprot di papan reklame publik di Teheran.

"Darah para pemuda kami ada di tangan Anda," bunyi pesan di layar yang muncul sebentar selama siaran televisi nasional Iran pada Sabtu malam. Di hari yang sama, aksi protes jalanan dalam mengecam kematian Mahsa Amini masih berlangsung. Demonstrasi masif tersebut pertama kali meletus pada pertengahan September.
 
"Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa di puluhan lokasi unjuk rasa di Teheran," lapor kantor berita negara IRNA, seperti dikutip oleh Channel News Asia pada Senin, 10 Oktober 2022.
 
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah dan membakar serta merusak properti publik, termasuk sebuah pos polisi, dalam aksi protes terbaru.
 
Kemarahan para pedemo berkobar sejak kematian Mahsa Amini pada 16 September, tepatnya tiga hari setelah perempuan muda etnos Kurdi itu ditangkap polisi moral Iran atas tuduhan pelanggaran kode berpakaian Iran.
 
Baca:  Forensik Iran Ungkap Mahsa Amini Meninggal karena Sakit Bukan Dipukul
 
"Bergabunglah dengan kami dan bangkitlah," bunyi pesan lain dalam peretasan televisi yang diklaim oleh grup Edalat-e Ali (Keadilan Ali).
 
Tidak sampai di situ, kelompok peretas itu juga mengunggah beberapa foto Mahsa Amini dan tiga wanita lainnya yang terbunuh dalam tindakan keras pemerintah yang telah merenggut sedikitnya 95 nyawa, menurut kelompok Hak Asasi Manusia Iran (IHR) yang berbasis di Norwegia.
 
"Lebih dari 90 orang tewas di bagian paling paling tenggara dari Iran, dalam kerusuhan pada 30 September yang dipicu oleh dugaan pemerkosaan seorang gadis remaja oleh seorang kepala polisi di provinsi Sistan-Baluchestan," ujar IHR, mengutip Kampanye Aktivis Baluch yang berbasis di Inggris.
 
"Seorang anggota Korps Garda Revolusi Islam tewas pada Sabtu kemarin di Sanandaj, provinsi Kurdistan, dan seorang anggota pasukan paramiliter Pengawal Basij meninggal di Teheran karena cedera kepala serius menyusul serangan bersenjata oleh massa," lapor IRNA. Total kematian di kalangan pasukan keamanan dalam aksi protes Mahsa Amini telah bertambah menjadi 14 orang. (Gabriella Carissa Maharani Prahyta)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan