Dalam keterangan pada Selasa malam, koalisi mengatakan penangguhan ini bertujuan untuk memastikan kesuksesan konsultasi dan menciptakan sebuah lingkungan positif sebagai bagian dari upaya mencapai perdamaian.
Penangguhan operasi militer ini merupakan permintaan dari Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).
Mengutip keterangan juru bicara koalisi Brigadier Jenderal Turki al-Maliki, kantor berita Saudi Press Agency (SPA) melaporkan bahwa penangguhan operasi militer di Yaman akan dimulai pada Rabu, 30 Maret 2022, pukul 06.00 waktu setempat.
Sang jenderal mengatakan bahwa ini merupakan sebuah langkah untuk mendukung semua upaya mencapai resolusi komprehensif dan berkelanjutan dalam konflik Yaman.
"Koalisi Komando Pasukan Gabungan akan mematuhi penangguhan ini dan mengambil semua langkah serta prosedur yang diperlukan untuk menciptakan situasi kondusif selama bulan Suci Ramadan," ucap Maliki.
Sabtu pekan kemarin, Houthi telah mengumumkan penghentian serangan ke Arab Saudi selama tiga hari. Houthi mengatakan gencatan senjata sepihak ini dapat diperpanjang hingga berstatus permanen jika Arab Saudi juga menghentikan serangan udara dan mencabut pembatasan di area pelabuhan.
Inisiatif sepihak ini dilakukan saat Houthi dan koalisi Arab Saudi memasuki pertempuran tahun kedelapan. Dalam beberapa bulan terakhir, pertempuran antar kedua kubu semakin meningkat.
Konflik Yaman telah menewaskan puluhan ribu orang -- sebagian besarnya warga sipil -- dan membuat jutaan lainnya terancam kelaparan serta tertular penyakit berbahaya.
Baca: PBB Kecam Aksi Saling Serang Houthi dan Koalisi Arab Saudi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
